110 Peserta Ikuti Workshop Penulisan Esai

FASYA-Senin, 30/09/2019 Lembaga Semi Otonom (LSO) Literasi, Riset, dan Jurnalistik (LIRIK) Fakultas Syariah IAIN Surakarta menggelar Workshop Kepenulisan Esai.

Workshop yang bertempat di Ruang Rapat Lantai 1 Fakultas Syariah tersebut mengusung tema “Opini Sebagai Konstruksi Paradigma Nalar Kritis Mahasiswa”, dan diikuti oleh 110 peserta.

Wakil dekan III, Sidik, M.Ag., menyampaikan dalam sambutannya, “Mahasiswa dan menulis tidak bisa dipisahkan. Acara ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan menulisnya.”

Ketua panitia, Dwi Susanti, menambahkan dalam sambutannya, “Kami berharap dengan diadakannya acara ini mahasiswa Fakultas Syariah bertambah wawasannya dalam menulis.”

Antusiasme peserta mengikuti workshop kepenulisan

Acara ini mendatangkan Astuti Parengkuh, beliau merupakan penulis dan jurnalis, tulisannya telah dikenal banyak orang. Roudhotul Jannah, mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam bertindak sebagai moderatornya.

Astuti mengawali dengan cerita awal aktif menulis, yakni semasa SMA. Setelah lulus dan menikah, Astuti justru vakum menulis lebih dari sepuluh tahun.

Meski telah lama vakum menulis, tetapi tekad yang kuat membuktikan bahwa setiap orang bisa menulis. Novel Memoar karya Astuti yang diterbitkan oleh Mizan adalah salah satu bukti betapa kuatnya tekad Astutu dalam menulis.

“Menulis pasti punya latar belakang, bisa karena wasiat, karena ingin eksis, ingin dapat upah, maupun untuk prasyarat untuk dapat beasiswa, sehingga membuat seseorang itu mau tidak mau harus menulis,” ujar Astuti.

“Menulis memang tidak mudah, tapi jangan pernah menyerah dalam menulis. Menulis bukan merupakan bakat, akan tetapi kemauan yang sangat besar disertai usaha yang sungguh-sungguh”, tegas Astuti.

Pemberian kenang-kenangan kepada Astuti Parengkuh

Acara workshop kepenulisan esai ini diharapkan bisa menumbuhkan minat menulis mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Surakarta.

Menulis tidak hanya sebatas menulis karya ilmiah saja, tetapi juga bisa menulis karya fiksi, baik itu berupa cerpen, puisi ataupun novel. Menulislah agar kamu bisa dikenang, ujar Roudhotul sekaligus menutup acara. (Aisyah Mega Aryani)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV