Amazing! Kalahkan 1877 Peserta, Riyan Afiafara Sabet Juara 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional

FASYA   Ahad (17/01/2021), Torehan prestasi kesekian kali dari mahasiswa Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah, Riyan Afiafara membawa nama harum Fakultas Syariah IAIN Surakarta yang berhasil meraih JUARA 1 dalam ajang Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional. Lomba ini merupakan serangkaian acara Organisasi  Mahasiswa se-Indonesia “MAHASISWA NATION”.

Perlombaan ini diperuntukkan bagi seluruh perseorangan umum atau dari kalangan berpendidikan SMP, SMA/SEDERAJAT, PERGURUAN TINGGI S1/S2/S3 di seluruh Indonesia. Perlomban ini mengangkat tema “IBU” yang dilaksanakan pada tanggal 4 Januari sampai tanggal 17 Januari 2021 dan diikuti oleh 1878 Peserta.

Tujuan lomba ini diadakan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyalurkan seni tulisnya yang dituangkan dalam kreasi atau bentuk tulisan puisi serta mampu melihat skill yang ada dalam diri peserta melalui karya seni yang akan dibuat.

“Ketika perasaan tak mampu untuk diucap, tulisan tangan yang berlapis kertaslah yang akan menjelaskan perasaan tersebut. Saya sering sekali menulis apa yang menjadi permasalahan atau yang saya rasakan setiap harinya, karena tulisan tersebut adalah bentuk pelampiasan saya untuk mengungkapan apa yang saya rasakan ketika itu, karya seni puisi merupakan suatu seni yang indah jika tertata dalam kosa katanya, bentuk kalimatnya, maupun alur ceritanya.” Ujar Riyan.

Dari kecil Ia sudah terbiasa dalam pengelolahan publik speaking, kejuaraan seperti pidato, DAI, Master Ceremony sudah menjadi partner kejuaraan di beberapa perlombaan, menginjak umur 17 tahun Riyan mulai mengolah seni menulisnya dari pembuatan puisi, quots, dan lain sebagainya. Mulai dari situlah ia tertantang untuk mengikuti beberapa perlombaan tentang kepenulisan seperti essay, artikel, dan salah satunya cipta puisi.

“Puisi adalah bentuk tulisan mewakili sebuah perasaan, saya tidak pernah merancang sebuah alur atau kosa kata yang akan saya buat nantinya, karena saya merasakan keadaaan tersebut kemudian terangkailah sebuah bentuk seni tulisan yang mengambarkan sesuatu yang telah dirasakan pada saat itu,” tutur Riyan.

Dalam ajang lomba ini Ia mengalahkan 1877 peserta lainnya dan menuliskan puisi yang berjudul “Tangisan hati dari seorang ibu” sosok ibu yang tak pernah menunjukan rasa lelahnya, rasa sakitnya, ketika dalam keadaan susah pun ibu selalu berusaha untuk bisa tersenyum, tangisan hati merupakan gambaran betapa besarnya kasih sayang seorang ibu kepada anak anaknya yang tak pernah memunjukkan secuilpun kesedihannya. Seorang ibu merupakan malaikat dunia yang selalu menemuinya dalam keadaan suka maupun duka.

Ia pun memberikan pesan mengenai tema lomba tersebut. “Bagaimana sosok perempuan kuat itu bisa hilang dari ingatan kita? Jika berada orang yang bersedia memperbaiki hidupnya untuk berdiri dan menopang saat kita terjatuh. Rela menyodorkan tangan meski tubuhnya sudah tidak mampu menyangga usia yang terus menggerogoti keberaadaannya di alam semesta ini. Ya, entah bentuk syukur macam apa yang mampu menggambarkan pribadi setegar beliau. Bahkan tidak pernah mengeluh mengurusi semua kebutuhan kita. Beliaulah bidadari berhati lembut yang enggan mencurahkan keluh kesahnya, bahkan mau seluruh penderitaan demi bisa melihat buah hatinya.” tuturnya.

“Tanpa nikmat sehat dari Tuhan apapun yang menjadi kelebihan saya, saya tidak akan bisa berdiri dan menjadi seperti ini, syukur Alhamdulillah saya ucapkan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, saya berharap apapun karya yang telah saya buat semoga bisa mengispirasi banyak orang, karena di era digitalisasi seperti sekarang ini kita perlu untuk mengkaji bukan hanya mengkaji apa yang telah kita dapatkan dari orang lain ataupun yang kita temukan di kehidupan sehari hari, jadikan skill yang kita punya menjadi sebuah tongkat manfaat kehidupan yang selanjutnya, terima kasih keluarga HPI, Fakultas Syariah, aku bangga menjadi mahasiswa IAIN Surakarta,” pungkasnya. (Riyan/ Ed. khairunnisa).

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV