Angkat Judul “Romantisme Berbuku Di Masjid” Mahasiswa Fakultas Syariah Raih Juara Video Pendek

FASYA-Ahad, (24/11/2019) tepatnya di Alun–Alun Keraton Kasepuhan Cirebon telah berlangsung rangkaian acara Festival Tajug 2019 dengan mengusung tema “Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin”. Sesuai wasiat salah satu Walisongo sekaligus tokoh Islam Cirebon, Sunan Gunung Jati.

Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin. membuka Festival Tajug 2019

Acara Festival Tajug 2019 ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin. Selain dihadiri oleh RI 2, dihadiri juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Walikota Cirebon Nasrudin Azis, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat dan Ketua Panitia K.H. Mustofa Aqiel Siradj. Sekaligus dihadiri oleh raja – raja se-Nusantara.

Para tamu yang hadir

“Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin” wasiat Sunan Guung Jati tersebut masih relevan dengan kondisi kekinian. Tajug (Tempat menunaikan sholat dengan ukuran lebih kecil) dan Fakir Miskin mengisyaratkan urgensi keseimbangan antara aspek Hablumminallah (Hubungan dengan Tuhan), dengan Hablumminanas (Hubungan antar sesama manusia).

Acara yang digelar selama 3 hari ini sebagai peringatan Hari Santri Nasional 2019 yang diselenggarakan oleh Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (LTM-PBNU) bekerjasama dengan Keraton Kasepuhan Cirebon dan Pemprov Jawa Barat.

Penampilan musik

Ada beberapa serangkaian acara. Penampilan musik dari Marjinal, Gigs Band dan Puja Syarma. Sekaligus beberapa lomba, salah satunya lomba video pendek yang diikuti oleh beberapa mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Surakarta dengan tema “Hangout di Masjid Asyik”.

Mochamad Nur Habib sebagai talent 1 sekaligus Script Writer (penulis cerita), Luthfan Aji sebagai kameramen1 sekaligus editor, Okta Elgi sebagai kameramen 2 sekaligus Sutradara mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Evril Syahrial sebagai talent 2 mahasiswa Manajemen Zakat Wakaf (MAZAWA) IAIN Surakarta. Tim yang beranggotakan 4 orang ini berhasil mendapatkan juara 3 dalam lomba ini dengan video pendek yang berjudul “Romantisme Berbuku di Masjid”.

Dalam video tersebut, menceritakan tentang fungsi masjid selain berfungsi sebagai tempat beribadah dan kegiatan keagamaan saja. Video yang berlatar belakang kampus IAIN Surakarta ini ada pesan bahwa untuk mengisi waktu istirahat bisa diisi dengan kegiatan yang produktif sekaligus progresif di masjid.

“Masjid adalah tempat beribadah dan kegiatan keagamaan umat muslim. Namun dalam hal ini kami ingin menyampaikan bahwa masjid adalah bukan sekedar tempat beribadah ataupun tempat kegiatan keagamaan saja”, ujar Nur Habib.

Nur Habib juga mengatakan bahwa masjid adalah pusat peradaban Islam sesuai dengan latar belakang kegiatan Festival Tajug 2019 terutama dalam bidang intelektual. Masjid boleh digunakan dalam kegiatan apapun selain kegiatan keagamaan. Asal tidak melanggar norma dan agama.

“Sehingga kami ingin menyampaikan pada khalayak umum bahwa masjid bukan tempat penyebaran paham yang melenceng sekaligus bukan tempat menyebarkan kebencian” tutup Nur Habib. (Habis/Ed:AF)

 

Untuk video Romantisme Berbuku Di Masjid bisa dibuka disini

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV