Cerdas Dalam Melangkah, Ini Sosok Ihda Febrianti Wisudawan Terbaik Prodi MAZAWA

FASYA-Rabu (10/03/2021), Cerdas dalam melangkah, Ini Sosok Ihda Febrianti wisudawan terbaik Prodi MAZAWA. Wanita cantik asal Desa Gemarang, Kedunggalar, Kabupaten Ngawi ini meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3.54 pada wisuda ke 46 IAIN Surakarta.

Tidak dapat dipungkiri lulus tepat waktu dan meraih gelar sarjana adalah impian para mahasiswa. Maka dari itu, demi mendukung berjalannya dunia perkuliahan banyak hal yang mesti dikorbankan tidak hanya pada segi finansial tetapi juga tenaga dan pikiran.

Semua hal itu akan terbayarkan setelah adanya pemindahan kuncir toga sebagai simbol telah diraih gelar sarjana dan menyelesaikan masa perkuliahan.

Selain menjalankan proses perkuliahan dengan sebaik-baiknya, Ihda juga telah beberapa kali mengikuti event. Selama perkuliahan ia diam-diam telah beberapa kali mengikuti lomba cipta karya puisi.

Hal itu dilakukannya sebagai wujud dari minatnya berpuisi. Ia mengaku pertama kali mengikuti lomba puisi pada tahun 2017. Ia menaruh minat pada puisi, menurutnya, karena puisi mampu melukiskan perasaan yang tidak dapat diungkapkan secara lisan.

Beberapa karyanya telah diikutsertakan dalam berbagai event lomba. Di antaranya “Bekas Terindah”, “Aku Cemburu”, dan “Tapak Kaki Kami”.

Puisinya berjudul “Bekas Terindah” tercatat menjadi puisi terpilih pada Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional bertema Without You yang diselenggarkan oleh Putri Dewi Media pada 10 Oktober-17 November 2017.

Sementara pada event puisi lainnya yang diselenggarakan oleh Putri Dewi Media pada bulan Januari 2018, puisinya berjudul “Aku Cemburu”, juga menjadi salah satu karya terpilih untuk dibukukan.

Selain event-event di atas, ia juga pernah mengikuti event yang diselenggarakan oleh Ofainthasm Community pada Januari 2018.

Walau tidak semua puisi yang diikuti mendapat respon baik dari penyelenggara, ia mengaku akan tetap berusaha menulis. Ke depan, ia ingin berusaha lebih produktif dalam berpuisi dan tidak merasa puas dengan apa yang telah dicapai.

Tentang skripsinya, ia mengambil skripsi yang berkaitan dengan Akuntansi Zakat yang dibimbing oleh Bapak Mansur Efendi, S.H.I., M.S.i.

Berawal dari minatnya kepada mata kuliah Akuntansi Zakat yang diampu oleh Ibu Siti Rokhaniyah, M. Sc. Ia kemudian mengambil judul skripsi tersebut.

Menyelesaikan skripsi dalam masa pandemi covid-19 adalah tantangan tersendiri. Pada saat itu semua perpustakaan tutup namun banyak jalan untuk menyelesaikan skripsi, selama kita mau berusaha Allah SWT akan selalu membantu kita di setiap langkah-langkah kita.

“Dibalik pencapaian saya, tentu ada banyak hal yang menyelimuti proses jalannya perkuliahan. Dari awal yang harus merangkak hingga mampu berdiri yang kemudian harus jatuh lagi dan bangkit berdiri tegak. Semua itu tak lepas dari bimbingan, doa dan dukungan dari keluarga, teman-teman, dosen-dosen dan seluruh civitas akademika di IAIN Surakarta,” ungkap Ihda.

Motto hidup Ihda adalah “jika kamu benar-benar menginginkan sesuatu, jangan ragu, jangan hanya menunggu, tapi ciptakanlah karyamu sendiri, cerdas dalam melangkah dan selalu mengingat Allah SWT yang tak akan pernah tidur”. (Ihda/ Ed. dw)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV