DEMA Fakultas Syariah Selenggarakan Seminar Nasional Pemuda Dan Politik

FASYA – Kamis (14/10/2021) Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah mengadakan seminar nasional dengan tema “Pemuda dan Politik” yang bertempat di Gedung Graha UIN Raden Mas Said Surakarta. Seminar ini merupakan program kerja tahunan DEMA Fakultas Syariah.

Seminar nasional ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Agus Kuncoro, S.Sos., M.Si. selaku Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan KH. Ahmad Hafidh, S.Ag., M.Ag. selaku Kepala PTIPD UIN Raden Mas Said Surakarta serta dimoderatori oleh Ahmad Fatqul Rohman Koordinator Departemen Kajian Strategis dan Aksi Propaganda DEMA Fakultas Syariah. Seminar ini di mulai pukul 08.00 WIB diawali dengan sambutan oleh ketua panitia, Ketua DEMA Fakultas Syariah, Dekan Fakultas Syariah, dan Wakil Rektor III.

Tujuan diadakan seminar ini adalah membahas mengenai bagaimana peran pemuda menjadi salah satu kunci terlahirnya negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan di atas kemajemukan bangsa Indonesia, dan Pendidikan politik memiliki peran penting dalam menciptakan bangsa yang melek politik serta membentuk karakteristik dan perilaku warga negara serta pemikiran para pemuda yang beranggapan bahwa politik identik dengan kekuasaan.

Dalam sambutannya, Ahmad Difa’ Fardan Afuza selaku ketua DEMA Fakultas Syariah menyampaikan terima kasih kepada Dekan Fakultas Syariah, Wakil Rektorat III, dan narasumber atas kerja samanya yang telah hadir sehingga sehingga dapat terselenggara acara seminar nasional ini. “Terima kasih kepada seluruh panitia, pengurus DEMA, dan pihak yang terlibat dalam acara ini. Semoga melalui acara seminar nasional ini kita dapat belajar mengenai tema gerakan politik kawula pemuda dalam konfigurasi pembangunan bangsa dari narasuber langsung.” Ujarnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Syariah Dr. Ismail Yahya ,S.Ag., M.A dan Wakil Rektor III Bapak Prof. Dr. H. Syamsul Bakri M.Ag juga turut menghadiri seminar nasional ini dengan memberi sambutan kepada tamu dan peserta yang telah hadir. Kegiatan Seminar nasional ini secara simbolis dibuka langsung oleh Prof. Dr. H. Syamsul Bakri M.Ag selaku Wakil Rektor III UIN Raden Mas Said Surakarta.

Memasuki acara Seminar Nasioanal, Agus Kuncoro, S.Sos., M.Si. sebagai pemateri 1 menyampaikan mengenai pemaparan Pendidikan politik yang relavan terkait rihlah pembangunan bangsa. “Konfigurasi membutuhkan kecepatan dan keindahan, konfigurasi juga penting bagi pemuda kelak sebagai penerus politik bangsa. Pemuda mempunyai karakteristik dalam pergerakan politik, tiga politik yang harus diutamakan pemuda yaitu politik kebangsaan, politik kemasyarakatan, politik bernegara. Pemuda diharuskan menjadi agen perubahan, tidak harus muluk-muluk, tapi cukup dimulai dari desa, dan pemuda harus cerdas menganalisa segala informasi yang ada, serta memilahnya. Peran mahasiswa di desa memiliki banyak peran seperti SDA, advokasi, mengelola kebudayaan alam, karena tuhan tidak menciptakan potensi tanpa adanya manfaat, hanya saja pemuda terbatas waktu dan SDM.”

Lebih lanjut, Agus Kuncoro juga menyampaikan, “Politisme di desa itu sangat mudah dengan belajar Bersama kampus, instansi pemerintah,dan lembaga-lembaga masyarakat. Pemuda harus bias membangun bangsa, berwarna, pemegang teguh kebijakan, dan pembangunan di negeri ini serta harus bisa memahami cara berpolitik, agen perubahan, dan bermasyarakat.” ujarnya.

Dilanjutkan oleh pemateri kedua, Ahmad Hafidh, S.Ag.,M.Ag. Beliau menjelaskan secara singkat mengenai pentingnya pemuda khususnya mahasiswa untuk sadar mengenai politik karena pendidikan politik memiliki peran penting dalam menciptakan bangsa yang melek politik serta membentuk karakteristik dan perilaku warga negara. Beliau juga mengapresiasi DEMA Fakultas syariah yang telah menyelenggarakan seminar ini agar memiliki pemahaman terkait dinamika politik Indonesia sehingga tidak melulu hanya menjadi alat politik praktis, namun juga mampu ikut berperan dan ambil bagian dalam setiap gerakannya.

Dalam Sesi tanya jawab Peserta seminar pun aktif, dilihat dari atusiasnya mereka saat sesi tanya jawab dalam memberikan pandangannya dan bertukar cerita. Seminar nasional diakhiri dengan do’a dan penutup. (DEMA Fasya/Ed.afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV