Dosen Fasya Ikuti Simposium Asosiasi Dosen Falak Indonesia dan Seminar Nasional Falak

FASYA – Dosen Falak Fakultas Syari’ah (Fasya) IAIN Surakarta, Fairuz Sabiq, S.Ag., M.Ag., berkesempatan mengikuti kegiatan Simposium Dosen Falak Indonesia dan Seminar Nasional Falak pada 25-26 September 2018 di Ponorogo. Kegiatan yang diselenggarakan oleh IAIN Ponorogo ini juga diikuti oleh para dosen falak PTKIN dan PTKIS di seluruh Indonesia.

Pada hari pertama (25 September), kegiatan diawali dengan simposium dan sharing. Melalui kegiatan ini, Sabiq yang merupakan kandidat Doktor Falak ini mencatat, bahwa pembelajaran Ilmu Falak pada Fasya IAIN Surakarta yang terdiri dari 4 SKS (2 SKS Ilmu Astronomi Islam dan 2 SKS Ilmu Falak), menurutnya, telah sangat memadai untuk menyampaikan hal-hal pokok atau teori-teori ilmu falak sesuai kurikulum KKNI.

Praktikum falak yang kita lakukan untuk menentukan arah kiblat dan awal bulan qamariyah, sambungnya, merupakan hal positif untuk menumbuhkan minat, bakat dan skill mahasiswa terkait ilmu astronomi atau ilmu falak.

“Inovasi pembelajaran dan praktikum yang telah kita lakukan dengan menampilkan peragaan gambar, observasi benda-benda langit, pelatihan alat-alat dan pemanfaatan media internet baik melalui laptop atau handphone merupakan hal-hal positif bagi kemajuan ilmu falak”, terang Sabiq.

Hanya saja menurutnya, IAIN Surakarta perlu menambahkan alat-alat yang dibutuhkan ilmu falak, seperti teropong dengan perangkatnya yang memadai. “IAIN Surakarta juga perlu membuat observatorium sebagaimana PTKIN dan PTKIS lainnya yang telah mencanangkan program tersebut”, harapnya.

Pada hari kedua, tanggal 26 September 2018 diadakan Seminar Nasional Falak dengan narasumber Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc (Ketua LAPAN) dan Dr. Ahmad Izzuddin (Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia/ADFI).

Sabiq menilai secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung dengan baik dan menarik. Mahasiswa Fasya IAIN Ponorogo terlibat aktif. Tidak cuma sebagai pembawa acara, pembaca al-Qur’an, pelantun lagu Indonesia Raya dan Mars IAIN Ponorogo, tapi juga sebagai pengisi acara hiburan dan pentas budaya daerah.

“Ada band musik, paduan suara dan reog Ponorogo yang seluruhnya ditampilkan oleh mahasiswa Fasya IAIN Ponorogo. Kreatifitas seperti ini tampaknya perlu dicontoh oleh mahasiswa kita”, pungkasnya.

(Surakarta, Kamis Kliwon 27 September 2018/17 Muharam 1440 H. Sumber: Fairuz Sabiq. Editor: SH)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV