Empat Mahasiswa Fasya IAIN Surakarta Ikuti Sharia Event 2018 di Jakarta

FASYA – Selasa hingga Kamis, (23-25/10/2018), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan kompetisi Sharia Event 2018 yang diikuti oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) se-Indonesia. Event ini mengangkat tema besar ”Transformasi Nilai-Nilai Hukum Islam ke Dalam Hukum Nasional.”

Event ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM mahasiswa melalui kegiatan kompetisi. Melalui kegiatan ini kemampuan antar mahasiswa PTKIN se-Indonesia dilombakan sehingga dapat menguji kompetensi mereka dalam bidang ilmu Hukum/Syariah. Selain kompetisi, event ini menjadi ajang silaturrahmi antar Dekan, Wakil Dekan, dan Para Dosen syariah dan hukum seluruh PTKIN se-Indonesia.

    
Sharia Event ini terbagai menjadi 3 perlombaan: kompetisi debat ilmu syariah, lomba karya tulis ilmiah bidang syariah, dan lomba qiraat al-kutub. Fakultas Syariah (Fasya) Institut Agama Islam Negeri Surakarta mendelegasikan beberapa mahasiswa untuk kompetisi debat syariah dan qiraat al-kutub.

Kompetisi Qiraat Al-Kutub diikuti oleh 16 PTKIN. Fasya IAIN Surakarta diwakili oleh Deviana Khoiriyatul Isfiyah dengan mentor Sidik, S. Ag, M. Ag. Adapun kompetisi debat syariah diikuti oleh 24 PTKIN yang dibagi 6 chamber. Tim Fasya IAIN Surakarta diwakili oleh Alimmatul Ghoriyah (sebagai pembicara pertama dan closing statement), Novi Mayangsari (sebagai pembicara kedua), dan Kintan Igustin Listiani (sebagai pembicara ketiga) dengan mentor Abdullah Tri Wahyudi, S.H, M.H.

Team debat IAIN Suarakarta masuk dalam chamber 3 (c) dengan nama team Moh. Mukhtar Al-Bughri. Adapun nama-nama team yang berada di chamber C adalah: UIN Sultan Thaha Jambi dengan nama team Hasyim Asyari, IAIN Jember dengan nama team Munawir Sadjali, dan UIN Medan dengan nama team Sulaiman Ar-Rusuli.
Perlombaan debat terdiri dari 3 kali pertandingan dengan 3 mosi disetiap chamber. Mosi pertama adalah Pemisahan Agama (Islam) dan Politik, di mana tim IAIN Surakarta berposisi KONTRA melawan IAIN Jember di posisi PRO. Pada mosi ini tim IAIN Surakarta meraih point 1-2.

Mosi kedua adalah Zakat untuk Advokasi Hukum. Team IAIN Surakarta di sisi PRO melawan UIN Medan di sisi KONTRA. Pada mosi ini IAIN Surakarta kembali meraih point 1-2. Mosi ketiga adalah Keabsahan Nikah Siri dalam Pandangan Hukum Islam. Team IAIN Surakarta disisi KONTRA melawan UIN Jambi disisi PRO, dengan point 3-0 untuk IAIN Surakarta. Secara keseluruhan, IAIN Surakarta berada di posisi kedua dengan raihan 5 point.

“Meskipun belum menembus babak puncak, team Fasya IAIN Surakarta sudah tampil meyakinkan di ajang ini, banyak pengalaman berharga yang sudah didapatkan. Hal ini menjadi modal penting untuk pencapaian yang lebih tinggi di masa yang akan datanbg,” ujar Sidik, M. Ag selaku Wakil Dekan III Fasya IAIN Surakarta.

 

Kegagalan bukan menjadi akhir dari segalanya. Dibalik kegagalan terdapat dua keuntungan, yakni keuntungan untuk belajar menemukan cara lain dan keuntungan untuk memperkuat mental. Kompetisi ini adalah bagian dari proses untuk melangkah dan meningkatkan kualitas berpikir mahasiswa.

Dan ini adalah bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk berproses menjadi sang juara, dan kegagalan itu bukan suatu hal yang fatal. Akan tetapi itu adalah suatu keberanian untuk menggapai sesuatu yang penting dalam kehidupan. Keindahan sesungguhnya dalam sebuah perjuangan bukanlah hasil akhirnya. Namun, kenikmatan yang timbul dari proses perjuangan tersebut.

Penulis: Alimmatul Ghoriyah

Editor: Winarto

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV