LSO LIRIK Bedah Buku “Muslimah Yang Diperdebatkan”

FASYA– Lembaga Semi Otonom (LSO) Literasi, Riset dan Jurnalistik (LIRIK) Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta menggelar kegiatan rutin mingguan yaitu Obrolan Buku, pada hari Jumat 13/09/2019 lalu.

Bertempat di serambi Fakultas Syari’ah, buku yang diobrolkan kali ini berjudul “Muslimah Yang Diperdebatkan” karya Kalis Mardiasih. Roudhotul Jannah, mahasiswi Hukum Keluarga Islam (HKI) tampil sebagai pengisahnya.

Buku karya Kalis Mardiasih yang diobrolkan oleh LSO LIRIK

Dimulai esai pertama berjudul Curhat untuk Girl band Hijab Syar’i, kita akan dibuat tertarik oleh cara penulisan Kalis Mardiasih, Jannah mulai berkisah.

Kalis menuliskan dan menanggapi sekaligus melawan cara berjilbab syar’i dan tidak syar’i yang sebenarnya lebih pada berkembanya industri berbusana terutama pada tren hijab. Kalis menghubungkan dengan perilaku berhijrah dadakan oleh jamaah bertanda syar’i karna banyaknya orang-orang yang dirasa tidak serius berjilbab.

Lebih lanjut, Jilbab masih menjadi sensitif untuk diperdebatkan dikalangan masyarakat akademisi. Kalis juga menuliskan hal yang sedikit tidak dia sukai tentang merilis jilbab halal bersertifikat MUI yang jelas-jelas sangat mengecewakan kaum berjilbab “paris delapan ribuan”, ujar Jannah.

Suara Kalis hadir sebagai bentuk ketidakterimaan pada tren hijrah para artis maupun para tokoh- tokoh yang baru saja berhijrah.

Kalis kesal dengan siar-siar agamis yang memberikan banyaknya nasihat, yang mengakibatkan sinisme (sikap yang mengejek atau memandang rendah) muncul sebagai lemparan kekesalan.

Bagi Kalis, tulisan harus berupaya memberikan dukungan kepada suara perempuan yang sering kali gagal didengar sebab halal-haram selalu dijatuhkan lebih awal dibanding aspirasi dan pengalaman perempuan.

Antusiasme peserta mengikuti obrolan buku

Kesan antara Kalis menghadapi orang berbeda agama yang ingin belajar dan tidak sok tahu dengan menghadapi orang yang sama-sama Islam, tapi sok tahu dan gemar mengingatkan dengan hujatan.

Di antara kaumnya sendiri, Kalis justru mengambil posisi sebagai musuh dan harus lekas berperan meluruskan, Jannah mengakhiri kisahnya.

Walaupun tak banyak yang mengikuti obrolan ini, namun anstusiasme peserta sangat tinggi. Dengan adanya obrolan buku yang rutin setiap minggu ini, semoga bisa menjadikan buku sebagai ruh keilmuan di tengah sumber informasi online yang mudah didapatkan, tegas Jannah. (FIS)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV