Mahasiswa Fakultas Syariah ikuti Lomba Sidang Semu Tingkat Nasional

FASYA–Fakultas Syariah (Fasya) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta turut mengirimkan delegasi dalam kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional/Sharia Faculty National Moot Court Competition (SFNMCC) 2018 yang diselenggarakan Fakultas Syariah IAIN Jember pada Rabu-Sabtu, 12-15 September 2018.

Kompetisi di kalangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini mengambil tema “Menempa Moralitas dan Kemahiran Hukum Mahasiswa Fakultas Syariah PTKIN Menuju Profesi Hukum yang Bermartabat dan Profesional”.

Bermula dari pengumuman resmi dari Fakultas Syariah IAIN Jember tentang Kompetisi Sidang Semu Tingkat Nasional, Fasya IAIN Surakarta mengadakan seleksi calon peserta. “Banyak mahasiswa yang mengajukan diri, namun hanya delapan yang dipilih, menyesuaikan dengan peran dalam persidangan”, demikian tutur Wakil Dekan bidang kemahasiswaan, Sidik., M.Ag. “Keikutsertaan mahasiswa pada ajang seperti ini penting untuk mengembangkan kompetensi dan prestasi mahasiswa di bidang hukum dan peradilan”, tambahnya.

Tim delegasi Fasya yang telah terpilih tersebut selanjutnya mendaftarkan perkara terkait Pemeliharaan Hak Asuh Anak (Hadhanah). Ada 8 peran/posisi yang diisi para delegasi: (1) Hakim Ketua oleh Abdul Rahman Prakoso; (2) Hakim Anggota Satu oleh Husnul Khatimah; (3) Hakim Anggota Dua oleh Fatahul Lathip; (4) Panitera oleh Mei Saroh; (5) Pemohon oleh Ayu Karissa Fania; (6) Termohon oleh Achmad Guntur Prayogi; (7) Saksi Pemohon oleh Titi Khairunnisa; dan (8) Saksi Termohon oleh Aldi Bakri Alamsyah.

Pasca seleksi berkas administrasi dinyatakan lolos, tim bergerak cepat dengan membuat berkas perkara versi lengkap, dari Permohonan hingga Putusan serta Skenario Persidangan. Di bawah arahan Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag., sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES), selama kurun waktu satu bulan menjelang kompetisi, tim berlatih rutin serta melengkapi apa yang diperlukan.

Selain itu, seperti diutarakan Abdul Rahman Prakoso selaku ketua, tim delegasi juga melakukan simulasi beberapa kali. “Simulasi ini dinilai langsung oleh dosen dan alumni Fasya. Bahkan kolega mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta turut memberikan masukan” kata Rahman. “Hal ini dilakukan agar pasca simulasi dan latihan sidang, tim delegasi dapat melakukan evaluasi, penilaian dan refleksi untuk meningkatkan performa agar memperoleh hasil yang maksimal”, pungkasnya.

(Penulis:  Abdul Rahman Prakoso)

(Editor : Ahmadi Fathurrohman Dardiri, M.Hum.)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV