Mahasiswa Syariah Sumbang Medali, IAIN Juara Umum dalam Kejuaraan Nasional Jember

FASYA –Februari lalu, 2 mahasiswa Fakultas Syariah atas nama Oktivia Alamanda I dan Muhammad Fahri mengharumkan nama IAIN Surakartadalam ajang Asia Eropa. Bulan ini pesilat kebanggan Fakultas Syariah ini kembali mengharumkanlembaga dalam ajang “Kejuaraan Nasional Tapak Suci Jember University 3th Open Championship” di Gedung Soetardjo Universitas Jember.

Pada event ini ada 3 mahasiswa Fakultas Syariah yang turutandil yaitu Oktivia Alamanda I ( HKI), Muhammad Fahri Z (HES), dan Alifia Bilqis C.R (HES). Namun sayang, hanya Fahri yang mampu membawa pulang medali perunggu. “Memang di event kali ini persaingan sangat sengit, mengingat event tahunan ini dihadiri para atlet-atlet Tapak Suci kebanggaan dari masing-masing daerah di seluruh Indonesia”, ujar Fahri.

Kejuaraan kali ini dilaksanakan pada tanggal 6-10 Mei 2018 di GOR Soetardjo Universitas Jember. Akan tetapi terjadi pemindahan tempat bertanding dari GOR Soetardjo  ke  GOR Perjuangan 45 milik Politeknik Jember. Event ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa universitas negeri dan swasta saja, tetapi juga perwakilan daerah di seluruh Indonesia seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyyah Malang, perwakilan dari Sampang, Madura dan lain sebagainya.

Panitia setempat sempat salah hitung dalam menentukan juara umum. Dalam acara closing yang diselenggarakan Rabu malam tersebut, nama IAIN Surakarta sama sekali tidak terdengar gaungnya.Padahal menurut perhitungan official sekaligus pelatih Tapak Suci IAIN Surakarta, Shoffi Syaifuddin, IAIN memiliki peluang sebagai juara umum.

Sempat kecewa karena ternyata panitia menyebutkan pemilik Juara Umum III adalah Universitas Muhammadiyah Surabaya bukan IAIN Surakarta. Akhirnya setelah melewati perdebatan yang cukup panjang, panitia kejurnas mengakui kesalahannya dalam menghitung poin untuk menentukan juara umum.Akhirnya IAIN Surakarta ditetapkan sebagai Juara Umum III.

Meski dalam ajang ini 2 mahasiswa syariah gagal menyumbangkan medali, tetapi mereka tidak menyerah begitu saja. “Proses itu tidak pernah mengkhianati hasil. Ketika hasil kita belum maksimal pasti terdapat kesalahan saat kita berproses. Hal ini yang membuat kami kembali bangkit, karena sejatinya sang juara adalah bangkit ketika terjatuh dan itu tidak cukup sekali tetapi berulang kali. Akan kami balas di kejuaraan berikutnya”, ujar Oktivia.

Semoga Allah memberikan kesempatan di event berikutnya. Fakultas Syariah memang pantas berbangga memiliki mahasiswa berprestasi yang memiliki daya juang  tinggi. Dakwah tak selalu dengan ceramah, dari hobby kita juga mampu berdakwah. “Syariah Mampu, Syariah Berani, Syariah Tak Pantang Menyerah”, ucap Alifia. Semoga dengan ini, IAIN Surakarta khususnya Fakultas Syariah semakin berkibar nama dan prestasi-prestasinya. Amin. (Okti)

 

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV