Membangun ”Ketahanan Keluarga Berbasis Agama” Bersama Pengabdian Dosen FASYA

FASYA–Ahad,(30/06/2019) Dosen Fakultas Syariah mengadakan pengabdian masyarakat di Masjid Al-Imam Kahuman RT 07 RW 03 Sidowayah, Polanharjo, Klaten. Adapun tim pengabdian masyarakat terdiri dari Yoga Purnama, M.Pd, Lila Pangestu Hadiningrum, M.Pd dan Ning karnawijaya, S.E, M.S.I..

Kegiatan tersebut mengangkat tema “Membangun Ketahanan keluarga Berbasis Agama (Upaya Jamaah Masjid Al-Imam Kahuman Rt/Rw 07/03 Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga Melalui Penguatan Nilai-Nilai Agama)

Acara ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan jamaah Masjid Al-Imam. Dalam kegiatan kali ini, selaku ketua tim pengabdian masyarakat Yoga Purnama, M.Pd memperkenalkan anggota tim pengabdian masyarakat dan menjelaskan bahwa di era milenial seperti sekarang ini, penting sekali membentengi keluarga (khususnya anak-anak) dari berbagai dampak kemajuan teknologi informasi.

Sebagaimana diketahui bahwa semakin menjamurnya produk teknologi serba canggih seperti smartphone saat ini semakin memudahkan penggunanya untuk mengakses berbagai informasi dan berinteraksi secara bebas dalam dunia sosial media. Penanaman nilai-nilai agama (akhlak) dalam keluarga akan sangat berpengaruh pada cara bersikap dan berperilaku dari anggota keluarga kita terhadap segala bentuk kemajuan teknologi.

Sambutan ketua tim pengabdian masyarakat oleh Yoga Purnama, M.Pd

Ditambahkan oleh Ketua BKM Masjid Al-Imam Bapak Mardana bahwa adanya arus globalisasi membawa manfaat yakni mempermudah dalam segala bidang kehidupan. Namun di sisi lain arus globalisasi membawa dampak negatif. Dari hal tersebut maka penting untuk membentengi keluarga dengan penguatan nilai-nilai agama untuk mewujudkan menjadi keluarga yang tangguh.

Sambutan Bapak Mardana (mengawali pembinaan, ketua BKM Masjid Al-Imam)

Antusias para peserta mengikuti acara. Tim pelaksana pengabdian masyarakat menghadirkan narasumber yang dipercaya oleh jama’ah Masjid Al-Imam di Kahuman Rt/Rw 07/03 Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten yang setiap minggunya mendapatkan amanah mengisi pengajian Hadist Arbai’in dan kajian Fiqih namun pada pertemuan ini mengisi kajian keluarga.

Antusiasme para peserta mengikuti acara

Farhan Qodriyanto memaparkan materi membangun ketahanan keluarga berbasis agama khususnya melalui penguatan nilai-nilai agama. Rentannya ketahanan keluarga di disinyalir yaitu: lemahnya komitmen individu terhadap nilai-nilai ajaran agama, pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup yang hedonis, konsumtif dan materialistis, serta minimnya komunikasi antar anggota keluarga karena tergantikan oleh smartphone.

Pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga Pendekatan pola asuh yang dilakukan orang tua kepada putra-putrinya sering kali muncul permasalahan, orang tua di desa mereka kebanyakan kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pengasuhan secara tepat, sering kali yang dilakukan adalah bersifat authoritarian dan bahkan menggunakan pola asuh permisive. Membimbing dan mengarahkan orang tua (Bapak dan Ibu) anggota jama’ah agar mampu melakukan pengasuhan Islami.

Penyampaian materi oleh Farhan Qodriyanto, S.Pd.I, A.H

Lebih lanjut, Farhan menjelaskan bahwa keluarga mempunyai 8 fungsi yaitu keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi & pendidikan, ekonomi & pembinaan lingkungan.

Keluarga merupakan media, pondasi bangunan dalam proses revolusi mental pendidikan. Tugas orang tua adalah sebagai guru atau pendidik yang utama dan pertama di dalam rumah tangga dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental dan fisik anak. Orang tua disini lebih dikhususkan pada ayah dan ibu. Ibu adalah madrasah utama dan pertama bagi buah hatinya.

Keteladanan, kesabaran dan pengorbanan menjadi unsur utama dalam pendidikan anak di keluarga. Al-quran mengelompokkan anak menjadi 5 kedudukan bagi orang tuanya: Anak sebagai ujian (fitnatun), anak sebagai perhiasan kehidupan dunia bagi orang tuanya (zinatun hayat), anak sebagai penenang/penyejuk hati bagi orang tuanya (qurota a’yun), anak sebagai musuh bagi orang tuanya (‘aduwwun), anak sebagai amanah.

Peran orang tua dalam penguatan nilai-nilai agama diwujudkan dalam pembinaan akidah, pembinaan ibadah, pembinaan kemasyarakatan, pembinaan moral (akhlak), pembinaan perasaan, pembinaan jasmani, pembinaan intelektual, pembinaan kesehatan dan pembinaan seksual (Tarbiyah Jinsiyah)

Pemberian Kenang-kenangan oleh Tim Pengabdian Masyarakat

Acara diakhiri dengan pemberian simbolis kenang-kenangan berupa buku/kitab terjemahan (Bulughul maram, Shahih Bukhori, Shahih Muslim, Siroh Nabawiyah, Fiqih Wanita, Manajemen Dakwah, dan lain-lain) untuk penguatan literasi keluarga berbasis masjid. Ada kesepakatan bersama antara tim pengabdian dengan warga untuk mengadakan kegiatan follow up kajian keluargatanggal 7 Juli 2019 dan 14 Juli 2019. (Penulis: Lila/ Editor: DW)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV