Pekan Career Fakultas Syariah 2022, Peluang Karir: Mencari atau Membuka

FASYA-Kegiatan Pekan Career FASYA Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta dilaksanakan pada tanggal 29/03/2022. Acara dimulai jam 09.00 oleh Putu Widhi Iswari, M.S.M. Pada awal acara Masjupri, SAg., M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam mewakili Pimpinan Fakultas Syariah memberikan sambutan. Dalam sambutannya Masjupri menyampaikan apresiasi terhadap Pusat Karir dan Kewirausahaan Fakultas Syariah atas terselanggaranya kegiatan Pekan Career Fasya ini. Pekan Career Fasya sangat baik untuk mempersiapkan diri mahasiswa menghadapi dunia kerja. Pekan Career Fasya menjadi wadah untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa agar lebih siap dalam berkarir. Motivasi untuk lebih baik dengan mengembangkan potensi diri.

Materi sesi pertama dipaparkan oleh Dr. Ir. Kusnandar, M.Si (Ketua CDC UNS) dengan tema Career Center: Membangun Jembatan Alumni dan User. Pada awal materi, Kusnandar mengingatkan bahwa pusat karir bertujuan untuk memperpendek masa tunggu kerja bagi alumni (di bawah 6 bulan). Alternatif mahasiswa setelah lulus kuliah ada tiga (3) yaitu (1) Kerja dengan gaji UMP, (2) Wirausaha dengan penghasil setara UMP, (3) Studi lanjut. Beliau mengingatkan bahwa untuk bisa berkarir dan memperoleh pekerjaan di bawah 6 bulan setelah lulus harus punya kompetensi yang sudah disiapkan sejak awal kuliah / proses pendidikan. Masa tunggu memperoleh kerja ditentukan oleh 3 hal yaitu, hard skill, soft skill, dan informasi.

Perguruan tinggi mempunyai tugas dalam perlakuan input, perlakuan proses, dan perlakuan output. Pengembangan karir alumni memiliki 2 unsur utama yakni inisiatif institusi (kampus) dan inisiatif individu (mahasiswa/ alumni). Inisiatif Institusi dengan sistem informasi pasar kerja, pelayanan rekrutment, pengembangan kewirausahaan, pelatihan pengembangan karir, konselor karir, Career Pathing Programs, dan aktivitas mentoring. Sedangkan inisiatif individu dengan perencanaan karir, career awareness, pemanfaatan layanan karir (Pusat Karir), minat, nilai dan analisis kompetensi.

Faktor pengembangan karir yakni manajerial competence (kemampuan manajerial), technical/fungsional competence (kemampuan teknis), security (keamanan), creativity (kreatifitas), dan autonomi and indepandence (otonomi kebebasan). Terdapat beberapa faktor kunci pengembangan karir yaitu komitmen top manajemen, koordinasi, penyamaan persepsi, sinergi antar stakeholder internal.

Kemudian Kusnandar di akhir memberikan pemaparan terkait identifikasi peran yang diharapkan pada pusat karir:
1) Membantu mempercepat masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan
2) Mengidentifikasi kebutuhan pasar kerja akan lulusan yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi.
3) Mengkaji relevansi lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar kerja.
4) Mengkoordinasikan upaya-upaya peningkatan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar kerja.
5) Menyediakan informasi kesempatan kerja kepada para mahasiswa/alumni.
6) Menyediakan informasi ketersediaan tenaga lulusan PT kepada para pengguna tenaga kerja.
7) Menawarkan program-program pelatihan kepada para mahasiswa/alumni agar mereka menjadi lebih siap memasuki lapangan kerja.
8) Melakukan Konseling Karir
9) Bersama dengan unit-unit akademis menyelenggarakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
10) Menjadi penghubung (jembatan) antara dunia akademik dengan dunia kerja yang saling memerlukan.
11) Mengidentifikasi dan merekomendasi kebutuhan dunia kerja kepada unit-unit akademis di PT.
12) Menginformasikan kemampuan-kemampuan lulusan PT kepada para pengguna tenaga kerja yang relevan.
13) Secara berkala melakukan tracer study lulusan PT.

Sesi pertama ditutup dengan foto bersama dan pemberian kenang-kenangan dari fakultas syariah kepada Kusnandar. Pemberian kenang-kenangan diwakili oleh Ning Karnawijaya selaku Ketua Pusat Karir dan Wirausaha (PKW).

Sesi kedua pemaparan materi terkait Peluang Karir: Mencari atau Membuka? oleh Ikhsan Adi Nugraha, S.H. (Alumni HES, Founder JMPRO Studio). Diawal pembicara membuka dengan pertanyaan, peluang karir: mencari atau membuka?

Manakah yang lebih benar diantara pilihan yang semuanya tidak salah? Semua tentang pilihan, Jika semuanya benar maka semuanya tidak salah. Yang perlu kita lihat adalah dibalik semua pilihan itu. Kemudian pembicara mengajak mengenal Sebuah Resiko dan tanggung jawab. Tentang Pilihan, Dibalik sebuah pilihan ada resiko dan tanggung jawab yang harus di ambil dengan bijaksana.

Pembicara mengingatkan tentang generasi milenial. Mereka mendapatkan pendidikan di sosial media, sebenarnya mereka tau semua jawabannya, tapi mereka takut melakukan apapun. Benar-benar harus memahami apa yang beresiko dan apa yang tidak beresiko. Jika bermain aman, itu akan membuatmu bodoh. Jika kamu tidak mengambil resiko, kamu tidak menjadi pintar.

Enterpreneur bukan sekedar bisnis. Enterpreneur adalah benar-benar tentang Pola Pikir, Keahlian Dan Seperangkat Aturan Yang Berbeda Gambaran jika memilih untuk mencari kerja, kurangnya keterampilan minimnya komunikasi. Di akhir pembicara membahas evolusi dunia kerja non-digital tergantikan digital. Adanya degradasi moral cenderung individualis.

Sesi kedua ditutup dengan foto bersama dan pemberian kenang-kenangan dari fakultas syariah kepada Ikhsan Adi Nugraha. Pemberian kenang-kenangan diwakili oleh Ning Karnawijaya selaku Ketua Pusat Karir dan Wirausaha (PKW). (Ning Karna/Ed.afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV