Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Syariah: Wujudkan Ketahanan Keluarga Milenial Melalui Penguatan Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pengasuhan Anak

FASYA-Jumat (27/05/22) Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan acara Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang mengangkat tema “Mewujudkan Ketahanan Keluarga Milenial Melalui Penguatan Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Pengasuhan Anak”. Acara ini merupakan kegiatan PKM dosen Fakultas Syariah dengan tim yang terdiri dari Ibu Diana Zuhroh, M.Ag (ketua PKM) dengan anggota Dr. Fairuz Sabiq, M.S.I, Lila Pangestu Hadiningrum, M.Pd serta melibatkan mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Alding Fatimah.

Rangkaian kegiatan ini adalah bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi untuk mewujudkan ketahanan dan penguatan keluarga milenial. kepada masyarakat Desa Kadiresa, Teras, Boyolali sekaligus memberikan pemahaman tentang peran ibu rumah tangga dalam mengasuh anak.

Keluarga merupakan hal terpenting dalam pengasuhan anak, karena anak dibesarkan dan dididik oleh keluarga. Begitu pun bentuk pola pengasuhan anak harus memberikan rasa nyaman tetapi juga diperkuat dengan batasan norma-norma yang menghindarkan anak pada perilaku menyimpang. Batasan tersebut sejatinya bukan bermaksud membuat anak terkekang namun justru membuat anak merasa terlindungi. Misalnya dengan selalu mendampingi anak ketika menonton acara televisi dan mengarahkannya agar tidak kecanduan game online, serta mengarahkan anak agar lebih mengutamakan belajar. Bila batasan-batasan tersebut terlalu mengekang anak justru akan membuat anak merasa terancam. Hal ini tentunya menjadi bahan edukasi penting kepada masyarakat terutama ibu rumah tangga yang merupakan madrasah pertama bagi sang anak. PKM ini diisi oleh Praktisi Pendidikan sekaligus pengasuh rumah Qur’an Al’Imam Klaten yaitu Farhan Qodrianto, S.Pd.I., A.H. Acara diawali dengan sambutan dari ketua Tim Pengabdian serta sambutan dari tuan rumah, Tilawah dan penyampaian materi narasumber.

Di era milenial, peran keluarga dalam pengasuhan anak sangatlah penting karena dapat mempengaruhi dan membentuk kepribadian atau karakter anak. Pembelajaran secara daring di era pandemi covid-19 yang menuntut anak untuk terus menggunakan alat elektronik seperti gadget/handphone, sehingga perlu bijak dalam Filtering, Connecting, Sharing, Caring Learning dan Branding dalam fokus penggunaan Teknologi Digital.

Berbicara soal anak, di dalam Al-Quran, anak dapat dikelompokkan kepada lima kedudukan anak sebagai ujian, anak sebagai perhiasan hidup dunia, anak sebagai penyenang hati, anak sebagai musuh dan anak sebagai amanah perlu kita tekankan bahwa “anak kita bukanlah kita, dan anak kita juga bukan orang lain, yang hidup di zaman yang berbeda dengan kita. setiap anak dilahirkan dengan kehebatannya sendiri-sendiri. anak kita butuh orang tua yang mengasihi dan bangga akan diri dan keberadaannya”. Dalam paparannya, narasumber juga menjelaskan tentang generasi dan tantangannya, seperti tantangan terbesar penguatan karakter pada generasi Z dan Alpha yakni sikap kritis. Anak-anak generasi ini punya pengetahuan yang cukup luas. Ketika orangtua mengajari atau memberi tahu sesuatu yang melawan nilai, mereka mungkin memahami, tapi tidak pernah mengikutinya. “Jadi kalau dulu itu, I know you don’t know, I teach you. Nah di tahap sekarang I know, you know, let discuss.

“Orang tua merupakan cerminan yang bisa dilihat dan ditiru oleh anak-anaknya. Untuk mendidik anak secara berkualitas, orang tua dapat menjadikan rumah sebagai taman ilmu agar anak betah di rumah,” ujar Farhan Qodrianto dalam penyampaiannya. Keluarga memiliki fungsi yang terdiri dari 8 aspek yaitu fungsi agama, lingkungan, ekonomi, sosialisasi & pendidikan, reproduksi, perlindungan, sosial budaya, serta cinta dan kasih sayang. Penguatan peran keluarga dalam Tarbiyah Aqidah, Tarbiyah Ibadah, Tarbiyah Akhlak, Tarbiyah Fikriyah dan Tarbiyah Mihariyah sangat di perlukan.

Di penghujung acara, Farhan Qodrianto menyampaikan kepada seluruh jamaah yang hadir, tentang bagaimana peran ibu dan ayah dalam mendidik anak berdasarkan fitrahnya. Bahwa ayah dan ibu memiliki ciri masing-masing dalam mengasihi dan mendidik sang anak. Seorang ibu mengedepankan perasaan emosional sedangkan seorang ayah menggunakan logika dalam mengasihi anak. Sebuah fakta, seorang perempuan menggunakan sembilan perasaan dan satu logika. Sedangkan laki-laki menggunakan sembilan logika dan satu perasaan. Sehingga sangat penting mengoptimalkan peran keluarga sebagai moral modelling, dengan moral felling and loving agar anak bisa mendapatkan moral knowing. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Farhan Qodrianto dan dilanjutkan sesi foto bersama (AF/Tim PKM/Ed.afz/SINPUH)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV