Praktikum Falak: Hilal Terlihat Samar di Pantai Depok

FASYA-Kamis (01/08/2019), mahasiswa Fakultas Syariah jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) kelas 5E dan 5H melaksanakan praktikum Falak di pantai Depok Bantul. Praktikum kali ini untuk melihat hilal (rukyat) awal buan Dzulhijjah 1440 H.

Sebelum berangkat menuju lokasi, para mahasiswa berkumpul di Gedung Faklutas Syariah terlebih dahulu guna pembekalan dan penjelasan mengenai hisab dan rukyat. “Praktikum falak ini merupakan praktik dari apa yang sudah didapat ketika di kelas”, tegas Andi Mardian, Lc., MA. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Syariah.

Pembekalan sebelum observasi hilal

Sementara itu, Fairuz Sabiq, M.SI. dosen dan juga Kepala Laboratorium Hisab Rukyat Al-Hilal Fakultas Syariah IAIN Surakarta mengawali penjelasannya mengenai penentuan awal bulan qamariyah. “Penentuan tersebut penting, karena berkaitan dengan penentuan awal bulan Ramadhan, waktu Idul Adha, waktu Idul Fitri, waktu pelaksanaan ibadah haji dan mengetahui perhitungan haul zakat”, ujar Fairuz.

Metode yang dipakai untuk penentuan awal bulan qamariyah yaitu dengan hisab dan rukyat. Metode hisab yaitu dengan menghitung posisi bulan dan matahari untuk perkiraan awal bulan hijriyah dengan mencari kapan ijtimak (konjungsi) serta dimana bulan saat matahari terbenam pada tanggal 29 hijriyah.

Sementara rukyat yaitu, kegiatan melihat hilal (awal bulan) dengan mata, baik dengan alat (teropong, kamera, dll) maupun tanpa alat (dengan kasat mata).

Mahasiswa meneropong dengan alat theodolit

Data hisab awal bulan Dzulhijjah 1440 H di Pantai Depok Bantul, Ijtimak (konjungsi) yaitu jatuh pada Kamis, 01/08/2019 M, pukul 10.13.11 WIB. Matahari terbenam pukul 17.38.13 WIB, dan bulan terbenam pukul 17.53.58 WIB. Sedangkan untuk tinggi hilal 3°13’27”.

“Dari kesimpulan data tersebut, hilal memungkinkan untuk dirukyat (terlihat), dan tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H jatuh pada Jum’at Wage 02/08/2019”, ucap Fairuz.

Sekitar pukul 14.30 WIB, para mahasiswa sampai di pantai Depok. Setelah melakukan persiapan, pukul 17.00 WIB proses melihat hilal mulai dilakukan. Sambil menunggu matahari terbenam, mahasiswa mencoba melihat matahari dengan alat berupa kacamata dan theodolit.

Fairuz Sabiq, M.SI. menerangkan tentang rukyat hilal

Mendekati terbenam, cuaca yang semula cerah, matahari diselimuti oleh awan. Alhasil, ketika tiba waktu terbenam, hilal sulit terlihat. Keterbatasan alat yang kurang memadai, membuat peneropongan kurang maksimal. Dengan kamera ponsel, Fairuz Sabiq berhasil mengambil gambar hilal, namun hilal tersebut terlihat samar-samar.

Selesai observasi hilal, mahasiswa kemudian melanjutkan shalat maghrib, makan malam dan kemudian kembali lagi ke Fakultas Syariah IAIN Surakarta. (AF)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV