Praktikum Falak Observasi Awal Bulan Muharram 1440 H Di Pantai Samas Yogyakarta (Jurusan HES Kelas 5F, 5G, 5H, dan 5I)

PANTAI SAMAS, SAKSI BISU PRAKTIKUM FALAK

FASYA – Senin (10/9), pantai Samas dibanjiri mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Surakarta. Di pantai yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini, lebih dari 160 mahasiswa melaksanakan kegiatan Praktikum Ilmu Falak: Observasi Awal Bulan dalam penanggalan bulan Hijriyah. Pantai yang elok akan suguhan sun set-nya tersebut menjadi saksi bisu penentuan awal Bulan Muharram 1440 H.

Pukul 08.30 WIB kegiatan Praktikum Falak dimulai. Kegiatan tersebut diawali dengan pembekalan di Ruang Rapat Fasya lantai 3 oleh Fairuz Sabiq, M.S.I. selaku dosen pembimbing. Kemudian pukul 10.00 WIB rombongan berangkat dari kampus dan tiba di pantai Goa Cemara Yogyakarta sekitar pukul 12.30 WIB. Rombongan yang terdiri dari mahasiswa Jurusan HES kelas 5F, 5G, 5H, 5I, beberapa mahasiswa susulan, dosen pembimbing, serta didampingi tenaga teknis lapangan, Pak Iwan, Mas Alfian, Bu Aryani, dsb. kemudian melaksanakan istirahat, sholat dan makan (Ishoma) di lokasi tersebut. Sekitar pukul 14.30 WIB rombongan melanjutkan rihlah ‘ilmiyyah-nya menuju Taman Bunga Yogyakarta lalu bersama menuju lokasi observasi, Pantai Samas.

Fairuz Sabiq, M.S.I., selaku dosen yang berkecimpung di Laboratorium Hisab Rukyat Al-Hilal Fakultas Syariah IAIN Surakarta menjelaskan bahwa penentuan awal bulan hijriah sangatlah penting, di antaranya unuk mengetahui awal bulan, awal puasa Ramadhan, waktu Idul Fitri dan Idul Adha, waktu pelaksanaan haji, dan sebagainya.

 

“Ada beberapa metode dalam menentukan awal bulan hijriah, yakni dengan rukyat dan hisab. Kalau hisab, kita menggunakan perhitungan posisi bulan dan matahari untuk menentukan awal bulan hijriah. Sementara rukyat, kita melihat hilal (awal bulan) dengan mata, baik menggunakan alat (teodolit, teropong, dll.) maupun tanpa alat (kasat mata). Metode rukyat tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan hisab. Dan pada Praktikum kali ini difokuskan untuk observasi awal bulan Muharram 1440 H menggunakan metode rukyatul hilal,” papar Sabiq saat membimbing mahasiswa.

Sekitar pukul 17.00 WIB acara inti Praktikum Falak dimulai. Persiapan dilakukan dengan pemasangan teodolit oleh peserta yang dipandu oleh pembimbing dan didampingi tenaga teknis lapangan. Kemudian satu per satu peserta melakukan peneropongan secara bergantian. Namun sayangnya, beberapa kali diteropong dan dipantau oleh peserta maupun Pembiming, nampaknya hilal belum bisa dilihat juga. “Hilal tidak terlihat karena disebabkan oleh tertutupnya awan di ufuk barat (tempat tenggelamnya matahari),” Sabiq menyimpulkan.

Nurul Ahmad (162111286/HES 5H)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV