Ini Strategi Kuliah Yuni Ardhiastuti, Wisudawati Terbaik Fakultas Syariah

Fasya– “Nobody is perfect but we can do the best”, tak ada manusia yang sempurna, tapi manusia bisa berusaha yang terbaik. Itulah kalimat sederhana yang selalu terngiang disetiap perjuangan Yuni Ardhiastuti, Wisudawati terbaik Fakultas Syariah (Fasya) IAIN Surakarta pada wisuda ke-38, Rabu (18/7/2018).

Perempuan cantik asal Miratan RT 02/RW 7, Grajegan, Tawangsari, Sukoharjo selain sebagai wisudawati terbaik pertama tingkat Fasya terbaik keempat tingkat Institut. Ia juga berhasil meraih predikat skripsi terbaik tingkat Fasya.

“Tentu pencapaian ini tidak luput atas bantuan dan doa dari keluarga dan teman-teman pada umumnya serta Dosan dan Staf Fakultas Syariah IAIN Surakarta dan Rumah Zakat pada khususnya”, terangnya.

Di sela-sela kesibukannya, ia menceritakan kisah masa kuliahnya. “Saya memang memiliki strategi belajar. Kelemahan saya di bahasa Arab mengharuskan saya belajar dengan teman-teman yang lebih menguasainya. Saya menyadari dengan berbagai kekurangan saya yang ada, tidak semua mata kuliah bisa saya serap ketika kuliah berlangsung. Sehingga, saya belajar sebelum kuliah dimulai atau setelah kuliah selesai. Ketika ujian datang, saya hanya perlu mengulang apa yang sudah dipelajari”, ungkapnya.

Selama kuliah, mahasiswi jurusan Hukum Ekonomi Syariah ini aktif mengikuti organisasi. Ia juga mengabdi sebagai ketua Karang Taruna di desanya, serta berkontribusi di GenBI/Generasi Baru Indonesia (komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia). Tak hanya itu, ia juga berbisnis dengan berdagang pakaian di pasar Tawangsari.

Mengenai skripsinya, ia mengisahkan perjuangan penulisannya. “Penyusunan skripsi dengan metode kuantitatif membuat saya menyadari bahwa mahasiswa Fakultas Syariah banyak yang menggambarkan bahwa metode penelitian ini adalah metode yang rumit, penuh perhitungan dan angka-angka. Dengan pencapaian saya sekarang, saya berharap pandangan itu telah berubah dan saya harap mahasiswa Fakultas Syariah berani menggunakan metode kuantitatif. Tentu, hal ini perlu adanya dukungan pada perkuliahan di Fakultas Syariah”, ujarnya.

Diakhir perbincangan, ia berpesan, “Saya kutip dari alm. Sumitro Djojohadikusumo, tersenyumlah menghadapi kemalangan, beranilah menentang bahaya, tegar dalam kekalahan, dan rendah hati dalam kemenangan. Semoga IAIN Surakarta menjadi Universitas Islam Negeri dan terus jaya”, pungkasnya. (Win)

 

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV