FASYA – Ahad (10/01/2021), Riyan Afiafara mahasiswa Hukum Pidana Islam kembali berhasil meraih juara 1 lomba kreator video terbaik tingkat nasional pada peringatan HARI GIZI NASIONAL. Lomba ini merupakan serangkaian acara Himpunan Mahasiswa Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata.
Perlombaan ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa mahasiswi dan perseorangan umum di seluruh Indonesia. Dalam acara perlombaan ini ada dua kategori lomba yaitu lomba potography dan Kreator Video dengan tema “Pola Hidup Bersih dan Sehat”
Lomba ini diadakan untuk memberikan edukasi kepada peserta tentang kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
“Tidak mudah saya mengambil keputusan untuk mengikuti lomba ini, karena dalam bidang editing saya terbatasan dalam alat pengeditannya, dengan tekad yang kuat akhirnya saya mencoba dan berusaha untuk mengikuti lomba tersebut.” Ujar Riyan.
Konten video yang dibuat berisi tentang pola makan hidup sehat, yang mengatur beberapa komponen, kandungan, takaran, serta menjelaskan dampak negatif dan positif atas pola makan sehari hari.
Mulai kelas X Madrasah Aliyah, Ia sudah mulai suka membuat cinematic, animasi video dengan alat sekedarnya karena keterbatasan tersebut, lama kelamaan merangkak dalam bidang editing video.
Dalam pembuatan proses videonya membutuhkan persiapan kurang lebih 1 bulan. “Tantangan dalam pembuatan video ini adalah skrip yang harus dihafal, karena dalam penjelasan benar-benar harus detail dan benar, karena ini menyangkut ilmu pasti dan dipublish di media publik, selain itu editing video yang harus teliti ini merupakan satu kendala karena memang seharusnya video akan bagus dibuat jika fasilitas editingnya memadai,” tutur Riyan.
Riyan berhasil mengalahkan lawannya dari berbagai universitas dan dari kalangan umum yang mampu membawa namanya menempatkan JUARA 1 dalam bidang lomba KREATOR VIDEO TERBAIK HARI GIZI NASIONAL, pencapaian yang sungguh sedikit menguras tenaga karena pada dasarnya ia belum mampu menguasai cara editing yang profesional akan tetapi mampu mengalahkan lawan kreator-kreator yang lain.
Ia pun memberikan kesan terkait lomba tersebut. “Kesannya, saya sangat mengapresiasi atas proses yang saya lakukan sampai detik ini, karena membuat suatu video yang berdurasi sekian menit dan dalam keadaan pandemi Covid seperti ini tidak menyurutkan semangat saya untuk mengikuti ajang bergengsi dan terus menorehkan prestasi di kanca nasional lebih lebih internasional” tuturnya.
“Rasa Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kenikmatan yang diberikan kepada saya, keluarga, teman dekat, para dosen yang selalu mensuport dan mendoakan setiap apa yang saya lakukan, apapun yang saya berikan semoga bermanfaat dan mengedukasi untuk orang banyak diluar sana, dan kita harus bisa menjadi seseorang yang menuntun bukan menonton, sebab apapun yang menjadi keinginan kita akan segera terlaksana jika dibarengi usaha dan doa, GROW TO GLOW, karena berproses untuk berprogres,” harapnya. (Riyan/ Ed. khairunnisa).
