Usung Sastra dan Disabilitas, Mahasiswi Fakultas Syariah Menjadi peserta ICODIE 2nd di UIN Sunan Kalijaga

FASYA- Selasa, (6/12/2019) Mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam yang bernama Ony Agustin Damayanti menjadi peserta dan mengikuti International Conference an Disability Studies and Inclusive Education (ICODIE) 2nd 2019 selama dua hari di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Acara tersebut digelar pada tanggal 3-4 Desember 2019 yang dimulai dengan pembukaan di gedung Covention Hall UIN Sunan Kalijaga. Pembukaan tersebut dihadiri oleh rektor UIN Sunan Kalijaga, pengelola Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga, perwakilan kampus inklusi yang berada di bawah naungan Alicante University, peserta penelitian yang lolos ICODIE 2nd dan tamu undangan lainnya.

ICODIE merupakan platfrom kepenulisan yang ditujukan kepada peneliti, dosen, mahasiswa ataupun aktivis yang memiliki fokus pada tema disabilitas, yang selanjutnya akan masuk dalam jurnal inklusi. Jurnal Inklusi merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta yang terakreditasi Kemenristek Dikti .

Ony merupakan satu diantara 30 penulis yang diterima dan dinyatakan lolos seleksi abstrak oleh panitia pada (28/10/2019) di laman jurnal inklusi. Ony juga sebagai peserta tunggal yang berasal dari IAIN Surakarta.

Kompetisi ICODIE 2nd kali ini juga diikuti oleh peserta yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Akademi Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, IAIN Salatiga, London School Center for Autism Awareness, London School Beyond Academy, UIN Sunan Kalijaga, UNS, UGM, UII, UI, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, UIN Sunan Ampel Surabaya, dan YPM Miftahul Ulum.

Pada hari kedua, Rabu (4/12/2019) di sesi pertama pukul 09.00-12.00 WIB, Ony mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Metode Pengenalan Sastra Bagi Penyandang Disabilitas di Era Milenial”.

Presentasi Ony Agustin Damayanti dalam ICODIE 2nd

Penelitian Ony termasuk dalam kelas yang bertemakan Culutre and Social Phenomena on Disability dengan pembahas Setia Adi Purwanta, M.Pd (pegiat difabel di Yogyakarta). Di kelas dan sesi yang sama, ia bertemu dengan Yogi Maulana Ibrahim dari Universitas Gadjah Mada yang membahas tentang “Kekuasaan dalam Relasi Bahasa: Refleksi Pengalaman Penutur Bahasa Isyarat di Yogyakarta”.

“Pengalaman yang didapat dalam rangkaian acara tersebut diakui oleh Ony sebagai pengalaman yang berharga. Terlebih ia dapat bertemu dan presentasi bersama mahasiswa dari salah satu universitas ternama se-Indonesia. Dengan menyuarakan pentingnya literasi bagi penyandang tunanetra di era digital ini, Ony mengajak pada masyarakat untuk tidak apatis mengajak difabel bersinergi dalam dunia literasi”, Ujarnya.

Ia juga menegaskan, keterbatasan buku dengan berhuruf braile tidak menjadi hambatan lagi untuk mengenalkan literasi kepada penyandang tunanetra. Di era digitalisasi seperti sekarang ini, e-book maupun audiobook menjadi alternatifnya,” terangnya.

Ia juga menambahkan bahwa semangat literasi ini seharusnya diperkenalkan dengan mengajak kawan difabel lainnya untuk ikut andil. Khususnya kepada mahasiswa difabel netra di IAIN Surakarta, marwah pengetahuan dan sinergi literasi, keterlibatan mereka juga penting adanya.

Terlebih IAIN Surakarta juga termasuk dalam kampus inklusi dibawah naungan University Alicante. Literasi merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari hak asasi manusia untuk menjelajah dunia pengetahuan. (Ony Agustin Damayanti)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV