Webinar Prodi MAZAWA: Peran dan Tantangan Pengembangan Wakaf Era Revolusi Industri 4.0

FASYA- Rabu, (21/10/2020), Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf menggelar seminar dan webinar dengan tema“Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Wakaf di Era Revolusi Industri 4.0.”

Hadir sebagai pembicara adalah Guru Besar Universitas Airlangga yang berkompeten dalam bidang perwakafan yakni Prof. Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. Mengingat pandemi Covid-19, acara ini dilaksanakan secara daring dan luring.


Acara ini dimoderatori oleh Mansur Effendi, M.SI. yang juga Sekretaris Program Studi MAZAWA Fakultas Syariah IAIN Surakarta. Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Acara ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan eksistensi keberadaan Program Studi Manajemen Zakat danWakaf khususnya dalam pengembangan wakaf di era industri 4.0.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Dr. Ismail Yahya, S.Ag., M.A. selaku keynote speaker memberikan sambutannya. Beliau menyampaikan bahwa, “Prodi MAZAWA meskipun jika dilihat dari ilmu manajemen merupakan keilmuan di bidang ekonomi, didalamnya juga bermuatan ilmu syariah. Oleh karena itu, Program Studi MAZAWA di IAIN Surakarta diletakkan di Fakultas Syariah,” tuturnya.


Berkenaan dengan tema seminar, beliau menambahkan bahwa untuk instrumen zakat mungkin sudah banyak dikaji orang, dengan didukung banyaknya Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat. Namun untuk wakaf masih membutuhkan kajian dan pengembangan kompetensi keilmuan yang mengikuti perkembangan zaman seperti dalam hal tata kelola wakaf.

Acara inti disampaikan oleh narasumber utama Prof. Dr.Raditya Sukmana, S.E., M.A. Ada banyak hal yang disampaikan pembicara terutama terkait inovasi program dan tata kelola wakaf. Selain itu, dalam pemateriannya narasumber juga berangkat dari ide merespon fakta di lapangan, dan program merdeka belajar dari Dikti.


Sebagaimana tema dalam seminar ini, pemateri menyampaikan perlu adanya pembaharuan dengan adopsi kondisi di lapangan dan perkembangan wakaf di negara lain, agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. Dalam hal ini utamanya terkait peran teknologi informasi yang sangat penting di era 4.0.

Di dunia pendidikan tinggi diperlukan tambahan aktivitas di dalam dan di luar kampus. Untuk redesign kurikulum, sebagai adopsi terhadap program merdeka belajar yakni mahasiswa dapat melakukan sesuatu di luar kampus terkait mata kuliah. Proses dan hasil pembelajaran dapat diunggah dalam Bahasa Inggris.

Pemateri juga menyampaikan bahwa kondisi Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim, dengan banyaknya orang yang dermawan, tapi orang miskinnya banyak. Tentu saja kondisi ini tidak wajar. Permasalahannya dimana? tata kelola yang bermasalah? lembaga ZISWAF yang berperan sebagai jembatan yang bagus seperti apa? Atau ada permasalahan lain.

Berbagai contoh inovasi program pengembangan wakaf disampaikan pula dalam seminar ini. Menariknya, contoh yang disajikan merupakan integrasi dan kolaborasi antar lembaga yang melibatkan perguruan tinggi khususnya mahasiswa. Seperti, waqf on the way, waqffor fisherman, dan lain-lain.

Program-program pengembangan wakaf yang inovatif, mengikuti perkembangan dan adopsi teknologi tak luput disajikan dalam webinar ini. Di antaranya, Wakaf profesi, Waqf Blogchain, Wakaf link sukuk, Waqf and Islamic Insurance, dan lain-lain.


Berkaitan dengan hal tersebut, pemateri memberikan gambaran matakuliah dan keilmuan yang dapat diberikan kepada mahasiswa, seperti manajemen treasury, pasar modal syariah, entrepreneurship, hingga psikologi dan komunikasi.

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beragam pertanyaan disampaikan peserta. Mulai dari keamanan harta benda wakaf dan moral hazard, aturan dan regulasi yang mendukung, tantangan budaya, seni berkomukasi untuk menarik wakif, hingga sinergitas yang efektif.

Dipenghujung sesi, narasumber menyampaikan closing statementnya yaitu bahwa kita tahu Islam akan Jaya. Permasalahannya adalah kita mau menjadi bagian dari gerbong menuju kejayaan ini atau tidak. (NingKarna/Ed.afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV