Bima, Anggota Sharia English Squad Raih Juara Story Telling di Festival Tarbiyah dan Bahasa

Prestasi Sharia English Squad

Syariah.IAIN-Surakarta – Rahmad Mudhakir (21 tahun) atau sering dipanggil Bima (di foto paling kanan), mahasiswa semester 2 Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta sekaligus anggota dari Study Club “Sharia English Squad” berhasil meraih juara ketiga kompetisi Story Telling di Festival Tarbiyah dan Bahasa 2018. Acara tersebut diadakan oleh Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada tanggal 19 – 22 Februari 2018 di halaman gedung FITK, IAIN Surakarta. Konsep lomba Story Telling disini cukup berbeda, yaitu para peserta diminta menceritakan secara lisan atau speaking dengan tema yang telah ditentukan panitia.

Prestasi tersebut terbilang sangat luar biasa mengingat Bima harus bertarung melawan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris. Total ada 15 peserta yang mengikuti lomba Story Telling tersebut dan hanya Bima seorang diri yang berasal dari jurusan non-bahasa Inggris atau lebih tepatnya dari jurusan Hukum Keluarga Islam. Hal ini memberikan sebuah inspirasi besar bagi para mahasiswa jurusan lain bahwa tidak ada batasan untuk menguasai bahasa Inggris. Sebab, pada era globalisasi ini bahasa Inggris sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk menyongsong dunia kerja yang semakin modern.

Selain bakat bahasa Inggris Bima yang mumpuni, kematangan ketrampilan speakingnya tidak lepas dari dukungan study club Sharia English Squad. Sebuah wadah organisasi kelompok belajar mahasiswa fakultas Syari’ah yang memiliki program pembelajaran bahasa Inggris secara kreatif dan inovatif. Squad terhebat yang memiliki ketertarikan bahasa Inggris dibina untuk selanjutnya dapat saling berbagi ilmu dengan mahasiswa lain yang membutuhkan skill bahasa Inggris, menciptakan media pembelajaran bahasa Inggris dengan dikombinasikan dengan ilmu keislaman, serta diproyeksikan untuk dapat berkompetisi di berbagai ajang.

Ditemui setelah pemberian piala pada malam puncak perhelakan, Bima mengaku telah mempersiapkan secara maksimal baik dari segi materi, mental, kostum dan properti. “Pencapaian ini terasa sangat membanggakan dan patut disyukuri, namun ini belum cukup sebab masih banyak kekurangan yang akan terus saya pelajari kedepannya”, ujar Bima. Dia juga menambahkan bahwa prestasi ini dipersembahkan untuk orang tuanya yang tidak pernah berhenti untuk mendoakan.

Seperti yang kita ketahui, saat ini bahasa Inggris telah menjadi kebutuhan penting sebagai alat komunikasi diberbagai bidang dan bukan lagi sekedar mata kuliah yang hanya diukur dengan nilai semata. Perjuangan Bima diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan diri mahasiswa lainnya dan menggugah semangat untuk belajar bahasa Inggris, apapun fakultasnya. Sehingga, pendidikan di Indonesia khususnya IAIN Surakarta mampu bersaing di kancah dunia.

Bagikan

Berita Terbaru

Informasi Terkait

FasyaTV