Self Improvement Bersama Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah

FASYA-Kamis (15/08/2024) Lembaga Semi Otonom (LSO) Literasi, Riset, dan Jurnalistik (LIRIK) kembali mengadakan kegiatan bedah buku setelah kurang lebih dua bulan ditiadakan. Bedah buku kali ini yaitu buku dengan judul “Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah” karya Alfialghazi, bedah buku dilaksanakan secara online melalui google meet dengan pembedah Tsaniatun Khoirunnisa.

Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah ini akan menemani seseorang menjalani proses jatuh dan kembali bangkit untuk mencari jalan keluar mengatasi berbagai keraguan. Kondisi yang berat merupakan ujian untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih kuat lagi, dan agar dapat memiliki kesabaran dan keikhlasan yang besar.

Pada dasarnya manusia hidup yang dikejar bukanlah tentang hal dunia saja, tetapi juga dengan kehidupan akhirat. Dalam mengejar kehidupan akhirat pasti banyak hal atau kondisi yang tidak kita inginkan, salah satunya yaitu kondisi di mana kita sedang dalam keadaan terpuruk.

Dalam kondisi terpuruk menyerah bukanlah menjadi jalan satu-satunya. Dengan senantiasa mengingat tentang banyaknya hal yang telah kita lakukan menjadi motivasi dan mimpi yang kita tanamkan dalam jauh di lubuk hati agar senantiasa bangkit dan tidak menyerah.

Pembahasan di buku ini sangat membantu untuk mengingat kembali, apa tujuan kita hidup dan mengingatkan kita agar banyak-banyak bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Di dalamnya terdapat kutipan atau inti dari setiap isi, dan hampir disemua babnya terdapat kutipan ayat-ayat al-qur’an. Tulisan-tulisannya juga membahas tentang bagaimana yang disemogakan memang tidak selalu berjalan sebagaimana mestinya. Tetapi Allah selalu menyiapkan pengganti dengan kemasan yang berbeda, cukup berdoa dan berusaha saja. Karena sungguh, Allah itu selalu melihat usaha kita.

Pesan dari buku ini, sesulit apa pun keadaan yang kita alami, kita tak boleh menyerah begitu saja. Kita tak boleh kehilangan harapan, karena Allah ada untuk menolong kita, Allah akan menyertai setiap langkah kita. Kita merasa lemah menjadi sebuah tanda bahwa kita memang membutuhkan Allah. Perjuangan kita di dunia tidak akan dan tidak boleh berhenti selama kita masih bisa bernafas, karena Allah akan selalu ada bagi hamba-Nya. (LSO LIRIK)

Bagikan

Berita Terbaru

Informasi Terkait

FasyaTV