FASYA–Dalam rangka peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan Alumni, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan “Review Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE)” yang diikuti oleh Dekan, Para Wakil Dekan, Para Ketua dan Sekretaris Jurusan, Para Koordinator Program Studi, para penyususun kurikulum di setiap prodi dan para ketua unit, dosen serta alumni Fakultas Syariah yang diselenggarakan di Aula Lt. 3 Gedung Rektorat UIN Raden Mas Said Surakarta, Senin, (24/06/2024).

Review terhadap kurikulum berbasis OBE adalah langkah yang krusial dalam memastikan bahwa pendidikan yang kita berikan relevan dan responsif terhadap kebutuhan pasar kerja global. Melalui review ini, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi OBE, serta memperbaiki dan meningkatkan kurikulum agar lebih adaptif terhadap perkembangan terkini dalam bidang ilmu masing-masing. Beberapa kurikulum sudah kami dicermati, poin-poin mana yang perlu diperbaiki untuk menjadi sempurna, terutama masukan dari alumni, user dan masyarakat. Mata kuliah mana yang perlu diperbaiki sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga mata kuliah dapat memenuhi standar sesuai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Profil Fakultas Syariah yang sudah ditetapkan. Demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta Dr. Muh. Nashirudin, S.Ag., M.A., M.Ag. saat membuka acara.
“Harapan saya setelah acara ini kita bisa sosialisasi dan di tahun ajaran yang akan datang sudah bisa diterapkan sesuai arahan dari Wakil Rektor I (WR I) untuk ditindak lanjuti sebagaimana fakultas-fakultas lain juga melakukan hal serupa., tegas Muh. Nashirudin. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan ucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah menyusun kurikulum selama ini dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada narasumber yang akan membagikan ilmunya nanti.
Sementara Masjupri, M.Hum. selaku moderator dalam acara tersebut memberikan pengantar sebagai berikut, “Kurikulum yang dibutuhkan oleh pasar harus sudah siap sejak dini karena ini terkait kebijakan pemerintah yang mana kurikulum harus berbasis OBE. Sementara APDESI akan menyusun kurikulum berbasis OBE di Bandung yang mana bisa membawa alumni untuk dapat menghadapi dunia kerja,” buka Masjupri.

Rosihan Aslihuddin, S.Sos., M.A.B., CRP., CIA. yang sering disapa Cak Ro, menyempaikan beberapa materi. Dalam proses pembelajaran para dosen wajib mengintegerasikan antara pembelajaran dan kurikum serta pengabdian kepada masyarakat. CPL tidak boleh kaku harus dilakukan penyeimbangan, harus menampilkan spesifikasi yang telah dirancang. CPMK mengembangkan ramuan-ramuan yang mujarab. Beberapa isu perguruan tinggi yang meliputi: kualitas prodi akreditasi, kompetensi, lulusan, dunia kerja, akuntabilitas bagi mahasiwa kurikulum, pembelajaran dan assesmen, sarana dan prasarana.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi, praktik menyusun PL, CPL, CPMK, CBL, dan RPS berbasis OBE serta praktik menyusun evaluasi dan penetapan MK maupun desain dan teknik penilaian pembelajaran dan direview bersama dengan narasumber.
Dalam review kurikulum tersebut juga ada masukan dari beberapa alumni yang dihadir antara lain Yusron Trusno Aji Alumni Program Studi Hukum Keluarga Islam menyampaikan: Mata kuliah HKI perlu ditekankan lagi, perlu adanya mata kuliah profesi mediasi dan mata kuliah waris peradilan agama. Begitu juga dengan Arga Yoga sebagai alumni Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf memberikan masukan: gelar mahasiswa Mazawa ditambah S.H, Mahasiswa/ Alumni perlu punya Sertifikat keahlian Standart PNP, Dewan Syariah dll, perlu ditambah makul Filantropi Internasional. Sedangkan Muhammad Fikri Mubarok Alumni dari Program Studi Hukum Ekonomi Islam lebih banyak menyampaikan pengalamannya didunia kerja yang mana kemampuan lulusan mahasiswa Fakultas Syariah sebetulnya sudah mumpuni untuk terjun di dunia kerja tinggal pengembangan-pengembangan skill yang lain. Acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan kepada narasumber dan foto bersama. (smn)