Menyorot Nalar Kritis Mahasiswa Fakultas Syariah: LSO SLC Selenggarakan Diskusi Pemuda Progresif

FASYA-Minggu, 12/12/2021 Departemen Sidang Semu SLC UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan kegiatan diskusi pemuda progresif dengan tema “Menyorot Nalar Kritis Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta”. Diskusi dilaksanakan secara online melalui google meet yang dihadiri 53 orang dengan di moderatori oleh Syiar Aji Waskito, dilanjutkan sambutan oleh Ketua Umum SLC yaitu Fu’aida Nur Hikmawati.

Dalam diskusi kali ini departemen sidang semu menghadirkan dua pemateri utama yaitu W.D. Raka Prajna selaku Ketua Bidang Departemen Sidang Semu SLC, dan Ahmad Difa selaku Ketua DEMA Fakultas Syariah. Tujuan dari diskusi ini yakni mengupas upaya kritis mahasiswa Fakultas Syariah dalam menanggapi isu-isu yang sedang berkembang.

Ahmad Difa menyampaikan “Mahasiswa Fakultas Syariah kurang peka terhadap isu-isu yang ada, terbukti dalam postingan Instagram DEMA Fakultas Syariah banyak respon mahasiswa fakultas syariah tetapi itu hanyalah formalitas, namun mahasiswa lebih tertarik kepada isu sosial seperti aksi solidaritas bencana”.

Pernyataan tersebut juga ditanggapi oleh W.D.Raka Prajna selaku Ketua Bidang Sidang Semu “Bahwa perlu adanya dorongan bagi diri sendiri, karena DEMA, SEMA, HMPS, LSO sudah memaksimalkan untuk menyajikan program-program yang dibuka secara umum, namun respon mahasiswa belum terbiasa untuk adu argumen secara online zoom meeting ataupun google meeting, ini juga merupakan dampak dari terbatasnya waktu saat zoom meeting karena tidak secara face to face”.

Dalam diskusi ini Ahmad Difa mengungkapkan rencana DEMA Fakultas Syariah di sisa-sisa kepengurusan yaitu dengan meyelesaikan buletin dan mengagendakan komunikasi dalam forum tersendiri bersama Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Syariah.

Seperti yang diketahui bahwa mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri antara lain mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia. Sebagai kaum intelegensia diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat atau pun dalam dunia kerja. Diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi. Sebagai generasi penerus bangsa perlu adanya usaha dan doa untuk mewujudkannya.

Diskusi berjalan secara interaktif dengan adanya sesi sesi tanya jawab kepada peserta. Salah satu peserta bertanya bagaimana caranya menanggapi sebuah kritikan, dimana saat ini kritikan berujung pada menjatuhkan mental. Hal ini dijawab oleh Ahmad Difa “Cobalah bersiap dengan sebuah kritikan, tenang adalah kunci utama, Jika tidak siap maka rasakan sensasinya dahulu, rasa tidak siap itu adalah respon dari kritikan sebenarnya”

“Hati-hati dalam menanggapi kritikan, mendengarkan terlebih dahulu dan cobalah untuk merenungkan untuk ke depannya,” ungkap W.D. Raka.
Diakhir sesi Ketua DEMA Fakultas Syariah memberikan closing statement bahwa kita harus mencoba berdiskusi bersama seseorang untuk memantik pikiran kita agar memiliki nalar kritis sebagai mahasiswa hukum. Dan closing statement dari Ketua Bidang Departemen Sidang Semu SLC yaitu sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap isu yang berkembang dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. (Tika, Ega, Rosiana/Ed.afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Informasi Terkait

FasyaTV