FASYA-Rabu, 29/09/2021 Lembaga Semi Otonom Bahasa Asing Fakultas Syariah (LSO BAFAS) sukses menyelenggarakan Talk Show Study Abroad dengan tema “Improve Your Foreign Language Skills and Achieve Your Dream of Studying Abroad”. Acara ini diikuti 45 peserta luring di Aula Fakultas Syariah dengan protokol kesehatan yang ketat, dan 80 peserta secara daring dengan memanfaatkan aplikasi Zoom Meeting.
Talk Show ini menghadirkan Zakia El Muarrifa, S.S., M.Inter&Trans.St. yang merupakan alumni S2 Monash University, Australia, sebagai narasumber sesi pertama, dan Tumin, S.Pd.I., M.A., Ph.D. yang merupakan alumni S2 Hamad bin Khalifa University, Qatar dan alumni S3 di International Islamic University, Malaysia, sebagai narasumber sesi kedua. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Dr. Aris Widodo, S.Ag., M.A., selaku Wakil Dekan III Fakultas Syariah. Selanjutnya Mirza Amalia Farah sebagai Moderator memandu jalannya acara bersama kedua narasumber.
Tujuan diadakan Talk Show Study Abroad ini untuk membuka mindset mahasiswa tentang pentingnya keterampilan dalam bahasa asing baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris, dan bahasa asing yang lainnya. Selain itu, talk show ini juga mempunyai tujuan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada mahasiswa yang berkeinginan dan berkemauan untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri agar selalu optimis dalam meraih cita-citanya tersebut.
Narasumber pertama menjelaskan tentang beberapa alasan pentingnya belajar bahasa Inggris. “Pertama, yaitu karena bahasa Inggris merupakan lingua franca yaitu bahasa yang digunakan oleh orang-orang yang bahasanya berbeda-beda. Artinya digunakan sebagai jembatan bahasa dalam berkomunikasi diantara orang-orang yang bahasa aslinya berbeda. Kedua, penutur bahasa Inggris merupakan penutur bahasa terbanyak di seluruh dunia dan akan terus bertambah seiring perkembangan zaman.
Ketiga, bahasa Inggris banyak digunakan dalam sistem informasi dunia digital atau konten-konten dalam internet baik dalam bentuk jurnal, artikel, sumber ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Keempat, bahasa Inggris sebagian besar digunakan dalam referensi dalam dunia pendidikan. Kemudian dalam dunia akademia presentasi dan konferensi Internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai jembatan komunikasi. Kelima, dalam dunia korporat atau dunia kerja penggunaan bahasa Inggris juga banyak dipakai baik dalam tes atau dalam wawancara pekerjaan itu sendiri.”
Zakia El Muarrifa melanjutkan, “Selanjutnya mengenai manfaat dari belajar bahasa asing yaitu dapat meningkatkan kecerdasan otak. Seseorang yang menguasai dalam berbagai bahasa akan memiliki otak yang sehat sehingga dapat menunda penyakit-penyakit yang timbul dari otak seperti demensia, alzheimer, dan sebagainya.”
Selanjutnya, Zakia El Muarrifa menuturkan, “Menurut pengalaman saya untuk bisa mengikuti program student exchange dan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi ke luar negeri perlu dipersiapkan dengan matang tidak hanya satu atau dua hari saja, bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan beberapa tahun, adapun yang perlu dipersiapkan yaitu skill, mental, tekad yang kuat, meningkatkan semangat belajar, aktif dan update mengenai info-info study abroad, kemudian benefit yang didapat dari study abroad yaitu selain belajar bahasa asing dapat juga belajar mengenai budaya asing, dan memiliki banyak relasi.”
Sementara narasumber kedua, Tumin, S.Pd.I., M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa, “Bahasa arab juga sangatlah penting untuk kita pelajari, karena bahasa arab merupakan bahasa yang digunakan oleh sumber-sumber hukum Islam. Tujuan belajar bahasa arab diantaranya bisa karena orientasi religius, orientasi akademis, orientasi profesional, orientasi ideologis dan ekonomis.
Misalnya dalam hal orientasi religius ingin memperdalam pemahaman dalam agama atau hukum-hukum Islam, atau karena orientasi akademis ingin menjadi advokat internasional dan orientasi ideologis atau ekonomis seperti ingin bekerja di perusahan-perusahan atau tempat tertentu yang memerlukan skill dalam bahasa arab.”
Tumin melanjutkan, “Adapun beberapa keterampilan berbahasa antara lain terdiri dari 4 hal: Pertama yaitu Maharotul istima’ atau keterampilan mendengar. Keterampilan ini dapat dipelajari dengan mendengar berita-berita berbahasa arab, seminar-seminar tentang bahasa arab, dan sebagainya. Kedua, Maharotul kalam atau keterampilan berbicara, beberapa hal yang dapat kita lakukan guna mengasah keterampilan ini yaitu dengan banyak latihan berbicara dengan menggunakan bahasa arab, perbanyak kosa kata, diskusi, dan harus konsisten. Ketiga, Maharotul qira’ah atau keterampilan membaca, latihan yang dapat dilakukan dalam maharotul ini antara lain dengan membaca jurnal, buku, atau media apapun yang berbahasa arab. Keempat, Maharotul khitabah atau keterampilan menulis, dalam maharotul khitabah kita dapat melakukan latihan imla’, dan qawaid.
Tumin menuturkan,”Selanjutnya saya pernah berkuliah di Doha yaitu Ibukota negara Qatar. Negara Qatar memberikan beasiswa bagi seluruh mahasiswa di berbagai negara. Adapun seleksi untuk dapat berkuliah di Qatar pada zaman saya itu tidak ada ujian tertulis. Hanya seleksi dokumen dan interview. Dan biasanya pembukaan pendaftaran di Universitas tempat saya kuliah itu pada bulan Januari s.d. April, bulan Mei s.d. Juli pengumuman kelulusan berkas dan interview. Pertengahan bulan Agustus biasanya mahasiswa yang diterima dapat berangkat menuju Qatar.”
Usai pemaparan dari kedua narasumber, dilanjutkan sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam sesi diskusi ini. Peserta mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber baik yang ada di ruangan maupun yang ada di zoom meeting.
Setelah narasumber merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, acara kemudian dilanjutkan pemberian kenang-kenangan kepada narasumber dan moderator, setelah itu dilanjutkan acara doa dan terakhir penutup. (Ihda Muhimma/BAFAS/ed.afz).