Ngabuburit dan Sarasehan Literasi Bareng LIRIK: Literasi Kunci Kemajuan Peradaban

FASYA- Sebanyak 30 mahasiswa IAIN Surakarta mengikuti Sarasehan Literasi bertema “Membaca, Berfikir dan Menulis” pada hari Rabu, 22/05/2019 kemarin. Acara yang bertempat di ruang F.211 Fakultas Syariah ini diselenggarakan oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) Literasi, Riset dan Jurnalistik (LIRIK) Fakultas Syariah.

Acara tersebut menghadirkan  M. Fauzi Sukri, esais dan penulis beberapa buku, salah satunya berjudul “Bahasa Ruang, Ruang Puitik”. Tulisan-tulisannya telah sering dimuat di sejumlah media massa.

Pembina LIRIK Ahmadi Fathurrohman Dardiri, M.Hum merespons positif acara ini. “Dengan diselenggarakannya sarasehan ini diharapkan mahasiswa mencintai dunia menulis dan bisa menjadikan membaca sebagai sebuah kewajiban,” tutur beliau dalam sambutannya.

Sementara Fauzi dalam paparannya menyampaikan metode belajar secara lisan dan metode belajar secara aksara. Menurutnya, budaya membaca penting untuk membuktikan kemajuan berpikir kritis dan rasional. Lebih jauh ia menegaskan, menjadi mahasiswa seharusnya lebih banyak membaca daripada mendengar.

Metode aksara menurutnya merupakan metode membaca untuk kemudian dituangkan ke dalam tulisan yang dapat dikenang kemudian hari. Kelak, tegasnya, tulisan itu akan menjadi sebuah sejarah dan mampu kita lihat di masa depan.

“Membaca buku ringkasan berbahaya bagi otak, karena kamu tidak akan mempunyai kemampuan menjelajah keilmuan secara kooperatif.” Jelas Fauzi. Ia menjelaskan bahwa membaca secara keseluruhan itu penting, yakni belajar sampai selesai bukan membaca setengah saja.

Pada kesempatan itu Fauzi juga menyinggung soal kebangkitan umat Islam melalui tulisan. Peradaban manusia, tuturnya, berkembang pesat saat mengenal dunia ilmu pengetahuan, selain ilmu agama.

Perkembangan pola berfikir dalam peradaban Islam, menurut Fauzi, telah melahirkan tokoh-tokoh yang mampu mengemukakan teori-teori baru. Bahkan teori-teori tersebut senantiasa dikembangkan hingga saat ini untuk kemaslahatan umat. Beberapa teoritisi Islam tersebut misalnya seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, dan sebagainya.

Acara yang dimoderatori oleh Roudhotul Jannah, mahasiswa Hukum Keluarga Islam semester 4 ini berjalan lancar. Peserta yang hadir tidak hanya dari Fakultas Syariah saja, tapi juga dari Fakultas Adab dan Bahasa serta Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.

Mereka yang umumnya berasal dari berbagai semester, mulai dari semester 2 hingga 8 itu nampak antusias menyimak pemantik dalam memaparkan materi.

Setelah acara sarasehan ditutup, dilanjut dengan buka bersama sambil ngobrol santai antara peserta, pemantik dan panitia.

Penulis: Ulfa Diyanti, Editor: Roudhotul Jannah.

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV