Mahasiswa Syariah Raih Emas di Ajang Asia Eropa

FASYA – Mahasiswa Fakultas Syariah kembali menorehkan prestasi. Adalah Oktivia Alamanda dan Muhmmad Fahri yang kembali mencatatkan prestasi itu. Masing-masing menyumbangkan medali emas dan perak di ajang Pencak Silat tingkat Asia Eropa yang digelar di Bandung.

Pada ajang yang dilangsungkan 2-4 Februari lalu ini, secara keseluruhan, 10 mahasiswa IAIN Surakarta berhasil mendapatkan 5 emas dan 5 perunggu. Dari sepuluh medali tersebut, 2 diantaranya tercatat atas nama Oktivia Alamanda Istiqomah (Jurusan Hukum Keluarga Islam) yang meraih emas dalam kategori tanding kelas A (45-55 Kg), dan atas nama Muhammad Fahri Zaini (Jurusan Hukum Ekonomi Syariah) yang meraih perak dalam kategori tanding kelas F (70-74 Kg).

Event yang mereka ikuti ini merupakan event tahunan yang digelar oleh DR. (HC) H. Eddie M. Narapraya selaku bapak silat dunia. Event ini dilaksanakan selama 3 hari pada 2-4 Februari 2018 di GOR Padjajaran dan GOR Tri Lomba Juang, Bandung. Event tersebut di ikuti oleh berbagai daerah dari usia dini, pra remaja, remaja dan dewasa. Untuk ajang dewasa, Tim Silat IAIN merupakan satu-satunya tim PTKIN yang berpartisipasi dan berkompetisi dengan universitas-univeritas negeri ternama di Indonesia.

Olivia dan Fahri

Selain dari dalam negeri terdapat pula kontingen dari luar negeri, salah satunya Padepokan Porsegal yang berasal dari Singapura, Thailand dan Malaysia. Bukan hal yang mudah untuk bertanding pada event ini, mengingat jauhnya tempat bertanding dan biaya yang harus disiapkan. Tetapi dengan dukungan Fakultas Syariah dan para pegawai Perpustakaan IAIN Surakarta, keberangkatan tim membuahkan hasil yang luar biasa dan membanggakan.

Untuk mendapatkan hasil yang membanggakan tersebut Oktivia dan Fahri mengaku harus merelakan masa liburannya untuk tetap berlatih setiap hari di kampus. Alhasil, jerih payah mereka terbayarkan dengan perolehan emas dan perak. Raihan ini sekaligus menambah deretan prestasi keduanya, setelah tahun 2017 lalu sukses meraih emas pada ajang “Yogyakarta Championship”.

“Percayalah bahwa proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Man Jadda Wa Jadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka Ia akan berhasil” ungkap Oktivia. Prestasi keduanya semoga dapat menginspirasi mahasiswa IAIN, terkhusus Fakultas Syariah untuk tetap memperjuangkan hobby masing-masing. Ini karena dari hobby akan melahirkan prestasi.

Tidak perlu minder dengan keadaan dan keterbatasan, kita buktikan bahwasannya mahasiswa yang belajar agama juga mampu berprestasi di bidang akademik dan non akademik sekaligus bersaing dengan universitas-universitas ternama lainnya. Justru ini lah yang menjadi nilai plus bagi kita. “Prestasimu dakwahmu, Dakwahmu prestasimu. Sholat–Silat–Sholawat”. (Okti)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV