Penjual Jamur Crispy dan Penerima Beasiswa BI Dua Tahun Beruntun Itu Jadi Lulusan Terbaik

FASYA-Namanya Yuni Puspitasari, S.H. Dara kelahiran Desa Jagir, Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi ini baru saja mendapat anugerah sebagai Wisudawati Terbaik Pertama Fakultas Syariah dan Terbaik Kedua Tingkat Institut, dengan IPK 3,80 pada Wisuda Sarjana ke-40 IAIN Surakarta Tahun 2019, 6 April lalu.

Siapa sangka, anak terakhir dari lima bersaudara yang meraih predikat wisudawati terbaik ini mengaku berasal dari keluarga sederhana. “Saya terlahir dari keluarga yang sederhana. Namun, karena keinginan yang kuat, saya selalu mencari cara agar bisa kuliah. Hingga pada suatu hari, saya mendaftarkan diri di kampus IAIN Surakarta,” tutur Yuni mengawali kisahnya.

Sadar akan kebutuhan biaya untuk mendukung kuliahnya, Yuni yang mengaku terlahir dari keluarga petani itu tidak tinggal diam. Ia mengaku, sejak semester tiga sampai semester enam, ia memilih bekerja paruh waktu (part-time). Salah satu stand jamur crispy di Kartasura menjadi saksi perjuangannya.

Kuliah sambil bekerja part-time menjadi tantangan tersendiri baginya. Seperti dituturkannya, di satu sisi ia berjuang untuk terus mempertahankan prestasi akademiknya, di sisi lain ia juga berupaya bekerja untuk menambah bekal kuliah. Di sinilah ia belajar untuk bisa memanage waktu antara kuliah, belajar dan bekerja.

Beruntung, pada tahun 2017 saat duduk di semester empat, ia berhasil meraih beasiswa Bank Indonesia. Kesempatan ini tidak disia-siakannya untuk terus mengukir prestasi. Melalui keaktifannya dalam komunitas GenBI (Generasi Baru Indonesia), sebuah organisasi penerima beasiswa BI, ia mengasah kemampuan organisasi dan akademiknya.

Ia pun terpilih sebagai delegasi mahasiswa perwakilan IAIN Surakarta untuk mengikuti GenBI Nasional yang diikuti 98 PTN dan 2 PTS di seluruh Indonesia. Bahkan berkat prestasinya, pada tahun 2018, saat ia menginjak semester enam, ia kembali mendapatkan kesempatan menerima beasiswa BI untuk kedua kalinya.

Mengikut Leadership Camp, bersama penerima beasiswa BI dari perguruan tinggi se Indonesia.

Selain aktif di GenBI, Yuni yang sudah ditinggal wafat ibundanya sejak kelas enam SD ini, juga mengaku aktif membina organisasi remaja masjid. Berbekal keilmuan yang didapat di Fakultas Syariah, ia juga pernah berperan melakukan praktik pengukuran arah kiblat di Desanya.

Di tengah kesibukan kuliah, kerja dan organisasi itu, ada tips sukses yang dilakukannya. Klasik, tapi cukup ampuh.

“Dalam perkuliahan, saya selalu mencatat setiap materi yang diberikan dosen. Kemudian saya selalu menyalinnya menjadi tulisan yang lebih rapi. Ketika menghadapi ujian, saya selalu mempersiapkan diri seminggu sebelumnya untuk mereview materi yang ada”, terangnya.

Berkat kegigihan dan semangat yang dimiliki, ia mampu mendapatkan predikat cumlaude di setiap semesternya. Bahkan ia mampu menyelesaikan masa studi selama 3,5 tahun dengan IPK 3,80. Predikat sebagai Wisudawati Terbaik Pertama Fakultas dan Terbaik Kedua Tingkat Institut pun berhasil diraihnya pada wisuda sarjana ke-40 tahun 2019 kemarin.

Menerima penghargaan sebagai wisudawati terbaik kedua tingkat institut.

Pada semester delapan setelah seminar proposal dengan nilai “A”, ia sempat ragu apakah dapat langsung menyelesaikan studinya. Namun berkat kerja keras dan arahan Bapak Muh. Julijanto, M.Ag selaku pembimbing, ia bisa mengikuti ujian munaqasyah pada bulan Februari 2019. Bahkan ia bisa meraih nilai skripsi dengan predikat “A”. Ia juga tercatat sebagai salah satu wisudawati tercepat di Fakultas Syariah (3,5 tahun).

“Prestasi yang saya peroleh tidak terlepas dari dukungan keluarga, dosen-dosen, dan teman-teman, khususnya Keluarga HES G 2015. Semoga wisudawan-wisudawati Fakultas Syariah berikutnya bisa menjadi lulusan terbaik dan mampu berkontribusi bagi agama, bangsa dan negara,” pungkasnya penuh harap. (Sumber: Yuni. Editor: SH)

Bagikan

Berita Terbaru

Informasi Terkait

FasyaTV