FASYA- Senin (20/07/2020), Di tengah pandemi covid-19 sejumlah perguruan tinggi harus melakukan prosesi wisuda yang berbeda dibanding biasanya. Begitu halnya juga yang dilakukan oleh IAIN Surakarta. Meski tak meriah, tetapi wisuda berlangsung penuh makna.
IAIN Surakarta menggelar prosesi Wisuda Sarjana dan Magister ke-43 dilakukan secara luring/ tatap muka dan daring/Online. Untuk wisuda secara luring dilakukan di Gedung Graha.
Sebanyak 22 wisudawan dengan predikat cumlaude dan 4 wisudawan tahfidz dilakukan secara tatap muka/ luring. Sedangkan sisanya dilakukan secara daring dari rumah masing-masing.
Pada prosesi wisuda yang ke-43 ini, sebanyak 784 yang terdiri dari 44 wisudawan magister dan 740 wisudawan sarjana.
Dari Fakultas Syariah sebanyak 183 wisudawan yang masing-masing terdiri dari 111 orang dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), 52 orang dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI), dan 20 orang dari Prodi Hukum Pidana Islam (HPI).
Dari 22 mahasiswa yang cumlaude, terdapat 3 orang yang berasal dari Fakultas Syariah yaitu Izza Nur Fitrotun Nisa’ dari Prodi HKI dengan IPK 3,87, Noni Dwi Marginingsih dari Prodi HES dengan IPK 3,71, dan Kharir Nur Annisa dari Prodi HPI dengan IPK 3,64.
Yang cukup membanggakan dalam wisuda ke-43 ini adalah salah satu mahasiswa Fakultas Syariah menjadi wisudawan terbaik tingkat IAIN Surakarta.
Ia adalah Izza Nur Fitrotun Nisa’ wisudawan terbaik dengan IPK 3,87 dari Program Studi Hukum Keluarga Islam yang berkesempatan menghadiri secara langsung prosesi wisuda sekaligus mewakili teman-temannya untuk berpidato sebagai wisudawan terbaik.
Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh sivitas akademika di Fakultas Syariah IAIN Surakarta yang telah membantu kami selama menempuh pendidikan hingga berhasil memperoleh gelar pendidikan seperti saat ini.
“Walaupun di tengah pandemi ini, jangan patah semangat, semoga kita tetap diberi kesehatan dan mampu meraih cita-cita yang telah di impikan,” pesannya.
Berbeda halnya dengan Izza, beberapa mahasiswa yang mengikuti prosesi wisuda secara daring dari rumah melalui teleconference juga berbagi makna tentang wisuda kali ini.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Galuh Risna bahwa,”wisuda online kali ini membuat saya terharu ingin menangis, ingin rasanya bisa merasakan wisuda selayaknya wisuda yang sebelum-sebelumnya, tapi memang kondisinya sedang seperti ini,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa, “wisudawan angakatan covid-19 katanya istimewa. Hal ini tidak menghalangi impian kita semua kedepannya,” pesannya. (dw)