Menikmati Kejutan di Akhir Cerita

Peresensi Indarka Putra Pratama

 

FASYA- Sastra tak lain adalah seni yang menyimpan misteri. Penuh kejutan, ketidaklaziman, bahkan terkadang menyisakan butir-butir tanda tanya. Karya sastra yang ditulis oleh O. Henry salah satunya. O. Henry – seorang Barat menulis kumpulan cerita pendek (cerpen) yang khas dan selalu berhasil membuat pembaca menganga tepat di akhir ceritanya.

Kumpulan cerpen ini memiliki judul asli The Best Short Stories of O. Henry, yang dibukukan pada tahun 2000 silam. Kumpulan cerpen dalam buku ini merupakan karya-karya terbaik O. Henry, sang mantan narapidana dari Amerika Serikat. O. Henry merupakan nama pena dari William Sidney Porter, yang ratusan cerpennya telah tersiar di berbagai media.

Kemudian, karya O. Henry ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Afris Irwan, dan dibukukan dengan judul Daun Terakhir. Daun Terakhir sejatinya salah satu dari kesembilan judul cerpen yang terangkum di buku ini. Di mana O. Henry menulis cerita yang menakjubkan, tatkala Johnsy mengira dirinya akan mati bersamaan dengan gugurnya daun ivy terakhir. Sehingga dia menghitung satu per satu daun yang gugur, yang terlihat dari balik jendela. Tetapi hidup Johnsy diselamatkan oleh Berhman, seorang pelukis yang berkeinginan membuat mahakarya.

Di suatu malam, hujan turun begitu derasnya disertai angin yang mendesir kencang, sehingga membuat daun ivy saling berguguran. Keesokan harinya, ada satu daun ivy yang menempel di kaca jendela. Johnsy pun menduga daun itu adalah daun terakhir, yang mengartikan bahwa ajalnya kian dekat. Namun daun itu enggan gugur meski diterpa hujan dan angin sepanjang hari. Lalu Johnsy percaya, jika daun terakhir itu mengisyaratkan ketidakrelaan jika dirinya akan mati.

Atas hal itulah tumbuh sebuah harapan atau semangat dalam diri Johnsy, yang akhirnya membuatnya sembuh dari penyakit Pnemounia. Tetapi di hari berikutnya, Berhman meninggal dunia akibat penyakit serupa. Dan saat itulah Sue – teman Johnsy, memberitahu Johnsy bahwa daun ivy yang tak kunjung jatuh dari kaca jendela itu, tak lain sebuah mahakarya Berhman yang melukisnya secara diam-diam.

Karya O. Henry ini menjadi rujukan apik bagi penulis untuk mempertajam imajinasi dan gaya kesusatraan. Akan tetapi, perlu diakui, bahwa membaca karya terjemahan memerlukan tingkat kejelian lebih, karena pemilihan diksi atau pun kalimat yang digunakan sangat jarang kita dapati pada karya sastra asli Indonesia.

 

Identitas Buku :

Judul Buku      : Daun Terakhir (diterjemahkan dari The Best Short Stories of O. Henry)

Penulis             : O. Henry

Penerjemah      : Afris Irwan

Penerbit           : Diva Press, Yogyakarta

Cetakan           : Februari 2020

Tebal               : 156 halaman, 14 x 20 cm

ISBN               : 978-602-391-892-8

 

 

Resensi telah dimuat di Koran Tribun Jateng, Ahad 11 Oktober 2020. (dw)

Bagikan

Berita Terbaru

Informasi Terkait

FasyaTV