Bekali 251 Calon Wisudawan, Alumni Fakultas Syariah Mau Jadi Apa?

FASYA-251 Calon Wisudawan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta memenuhi Aula Fakultas Syariah untuk mengikuti kegiatan Pelepasan Wisudawan bertajuk “Career Development Program dan Pelepasan Wisudawan: Menjadi Lulusan FASYA Yang Luar Biasa dan Siap Menghadapi Dunia Kerja.” 251 Calon Wisudawan tersebut berasal dari Prodi HES sejumlah 100 calon wisudawan, 82 dari Prodi HKI, 40 dari Prodi HPI dan 29 calon wisudawan dari Prodi MAZAWA. 2 Narasumber didatangkan dalam acara ini, yakni Ahsan Dawi, S.H., S.H.I., M.H.I. selaku Ketua Pengadilan Agama Wonogiri dan Salju Puspitasari, S.H. yang merupakan alumni Fakultas Syariah dan CPNS Mahkamah Agung 2023.

“Alhmdulillah hari ini bisa berkegiatan CDP dan pelepasan wisuda, selamat kepada 251 calon wisudawan yang besok Sabtu akan diwisuda, semoga dengan acara ini bisa memberikan bekal untuk dimanfaatkan ketika sudah lulus dari Fakultas Syariah,” buka Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muh. Nashirudin, M.A., M.Ag.

Sambutan Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muh. Nashirudin, M.A., M.Ag.

“Para calon wisudawan kita tunggu peran dan sumbangsih kepada almamater tercinta, Fakultas Syariah butuh data, masukan, sumbangsih pikiran dari para alumni nantinya, kita tunggu pengembangan FASYA dari para alumni,” ucap Muh. Nashirudin.

Dekan berharap, apa yang didapatkan dari Fakultas Syariah bisa bermanfaat untuk mengarungi kehidupan setelah lulus dan diwisuda. “Kalau setelah dapat ijazah terus mau ijabsah ya silakan, kalau mau lanjut ke jenjang magister di Pascasarjana sini juga ada Prodi HES. Semoga para calon wisudawan berhasil dibidangnya masing-masing,” tutup Dekan dalam sambutannya.

Pada acara inti, acara dimoderatori oleh Kiky Erlani, S.H., M.H. dosen tamu Fakultas Syariah alumni UNS. “Memetik markisa jangan lupa dengan sirupnya, bapak ibu mahasiswa bagaimana kabarnya,” buka Kiky dengan pantun.

Kiky Erlani mempersilakan narasumber sesi pertama, yakni Ahsan Dawi, S.H., S.H.I., M.H.I. untuk menyampaikan materi. Hakim yang Ketua Pengadilan Agama Wonogiri tersebut menyampaikan materi terkait “Berkarir di Pengadilan Agama.”

Penyampaian materi oleh Ahsan Dawi, S.H., S.H.I., M.H.I.

Ahsan Dawi memulai paparanya dengan sebuah pertanyaan, “Alumni FASYA Mau jadi Apa?”

“Ada banyak prospek untuk alumni Fakultas Syariah, seperti hakim, panitera, sekretaris, mediator, jaksa, polisi dan TNI, pengacara/Konsultan Hukum dan swasta.”

Ahsan Dawi kemudian memberikan data SDM Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya, mulai dari data hakim dan pegawai sejumlah 32.237 yang terdiri dari 8238 hakim dan 23.999 pegawai. Dari data tersebut, berdasarkan data eksiting dan analisa beban kerja, terdapat kekurangan 17.308 hakim dan pegawai. Ahsan menyebutkan bahwa, kekurangan ini menjadi prospek alumni hukum, khusunya alumni Fakultas Syariah.

Hakim yang telah berkarir sejak tahun 2009 tersebut menyemangati dan menegaskan bahwa, “jangan minder jadi alumni Fakultas Syariah, asalkan kita punya kemampuan, kita bisa menembus dunia kerja di lingkungan peradilan, tidak hanya dari kampus hukum saja,” tegasnya.

Ahsan Dawi kemudian memberikan informasi terkait bagaimana rekrutmen di lingkungan mahkamah agung. Ahsan menjelaskan bahwa, regulasi saat ini tidak memperbolehkan rekrutmen hakim, namun melalui formasi Analis Perkara Peradilan atau APP. APP merupakan formasi CPNS dan dalam proses perekrutannya sama dengan formasi CPNS lainnya, yakni melalui seleksi administrasi, kemudian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CAT dengan bobot 40% dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CAT dengan bobot 60%.

Salah satu calon wisudawan mengajukan pertanyaan kepada narasumber

Hakim kelahiran Blitar kemudian menutup materinya dengan memerikan tips dan trik, yakni mulai dengan meluruskan niat, mempersiapkan diri sebaik-baiknya, banyak berdoa dan latihan, bisa dengan latihan online gratis di Youtube ataupun berbayar dan juga bimbel.

Acara dilanjutkan dengan sesi dari UPT Pengembangan Karir UIN Raden Mas Said Surakarta oleh Dr. Layyin Mahfiana, M.Hum. Layyin menyampaikan informasi secara umum terkait UPT Pengembangan Karir yang sudah berdiri 2 tahun ini. Layyin menyebutkan beberapa tugas pokok dan fungsi UPT Pengembangan Karir, seperti informasi lowongan kerja/Karir, rekrutmen kampus, pelatihan karir, bursa kerja, program kreativitas mahasiswa dan pelacakan alumni serta informasi lowongan, survey pengguna lulusan dan juga kewirausahaan.

Penyampaian Materi dari UPT Pengembangan Karir, Dr. Layyin Mahfiana, M.Hum.

“Beberapa kegiatan pusat karir diantaranya yaitu pelatihan, konseling, sosialisasi dan promosi karir, bursa kerja berupa pameran, bursa kerja online dan juga tracer study,” terangnya.

Dosen Prodi HPI tersebut kemudian memberikan tips yang harus dipersiapkan sebelum bekerja, yakni temukan passion, bangun personal branding, persiapan interview kerja, tentukan pilihan karir dan siapkan cv semenarik mungkin.

Layyin menutup dengan memberikan beberapa pilihan dalam pemilihan karir, yakni berkarir di pemerintahan, bekerja dengan lembaga berorientasi sosial, merintis perusahaan atau startup, bekerja di perusahaan dan berwirausaha.

Sementara itu, dalam sesi kedua bersama narasumber Salju Puspitasari, S.H. dengan materinya berjudul “Strategi Lolos CAT.” Salju memulai paparanya dengan menjelaskan bagaimana sistem CAT bekerja. Sistem yang mulai bekerja sejak tahun 2013 lalu itu, mempunyai kelebihan yakni mudah, akurat dan realtime.

Salju Puspitasari, S.H. memaparkan materi

Alumni Fakultas Syariah yang lolos CPNS Klerek – Analis Perkara Peradilan (APP) Mahkamah Agung Tahun 2023 tersebut memberikan gambaran secara umum bagaimana alur dalam penerimaan CPNS terkhusus dari Mahkamah Agung. Mulai dari administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) kemudian pemberkasan.

Salju kemudian memberikan informasi terkait materi yang diujikan dalam SKD, yakni 30 soal materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), 35 soal Tes Intelegensia Umum (TIU) dan 45 soal Tes Kepribadian (TKP). Salju mengajak para peserta membahas soal dari ketiga materi yang diujikan dalam SKD.

Salju mengakhiri paparannya dengan membagikan tips dalam belajar untuk menghadapi tes SKD, pertama dengan bimbel atau privat, kedua, belajar mandiri. Dalam belajar mandiri, tentukan target ambang batas, perbanyak latihan, opsi latihan melalui media buku, file pdf maupun dengan Youtube. Sementara untuk menghadapi soal SKB, Salju mengingatkan untuk memperhatikan materi kemudian dirangkum materi tersebut dan yang paling penting untuk selalu berlatih dengan mengerjakan soal-soal latihan.

Foto bersama narasumber dan calon wisudawan

(afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV