Dengan Tinggi 0 ̊ 23’ 25,36” dan Kondisi Mendung, Hilal Tidak Terlihat di Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

FASYA-Tim dosen Ilmu Falak dan Tim Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan rukyatul hilal awal bulan Ramadhan 1445 H yang diikuti hampir 200 mahasiswa Ahad, (10/03/2024). Terhitung sudahke-2 kalinya Observatorium Al-Hilal melaksanakan pengamatan bulan sabit muda guna mengetahui awal bulan Ramadhan yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.
Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan rangkaian pengamatan bulan sabit muda (hilal) yang merupakan penanda beralihnya bulan Syakban ke bulan Ramadhan 1445 H.
Sambutan Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muh. Nashirudin, M.A., M.Ag.
“Rukyatul Hilal merupakan kegiatan sangat bermanfaat buat mahasiswa FASYA, penting mahasiswa untuk memperoleh pengalaman rukyatul hilal. Rukyatul hilal juga perlu diadakan pada waktu hilal sudah memasuki kriteria Neo MABIMS sehingga hilal dapat dilihat dan kedepannya bisa dilakukan pada 30 Syakban sebagai pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa. Penting bagi mahasiswa FASYA untuk memiliki pengalaman pernah melihat hilal” ujar Dr. Muh. Nashirudin, S.Ag., M.Ag., Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta).
Data Hisab
Data hilal yang dihisab oleh tim dosen Ilmu Falak di Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menunjukkan bahwa pada Ahad, (10/03/2024) titik konjungsinya pada pukul 16:00:50 WIB, umur bulan 1j 53m 08d , elongasi 2 ̊ 26’ 32,11” , dengan tinggi hilal 0 ̊ 23’ 25,36” . Observatorium Al-Hilal memiliki lintang -7˚ 33’ 32,88” dan bujur 110˚ 44’ 04,45” serta tinggi tempat 126 Meter DPL. Berikut data hisab di Observatorium Al-Hilal secara lebih rinci:
Tujuan Rukyatul Hilal
Kegiatan pengamatan hilal (Rukyatul hilal) oleh Obsevatorium Al-Hilal ditujukan untuk mengamati ambang visibilitas (kenampakan) bulan sabit sebagai penanda awal bulan Ramadhan 1445 H yang bertepatan pada tanggal 10/03/2024. Kegiatan rukyatul hilal tersebut dilaksanakan mulai sore hari hingga Bulan terbenam. Sabit bulan yang tampak pada tanggal tersebut di Observatorium Al-Hilal dikenal sebagai hilal. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan telescope kemudian citra ditangkap oleh kamera yang kemudian diproses untuk meningkatkan kualitas tampilan bulan sabit. Citra hilal tersebut tidak telihat dikarenakan irtifa’ hilal masih dibawah 3̊ sehingga hilal-pun tidak terlihat. Rukyatul hilal dilihat pada tanggal 29 Syakban, jika pada tanggal tersebut hilal tidak terlihat karena dibawah kriteria Neo MABIMS maka diistikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari. Oleh karena itu, pelaksanaan rukyatul hilal di Obsevatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta tetap dilaksanakan tanggal 1/03/2024 M bertepatan pada 29 Syakban 1445 H.
TIM Dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah
Tujuan rukyatul hilal tersebut untuk mahasiswa FASYA UIN Raden Mas Said Surakarta yaitu pengenalan alat rukyat, pembelajaran materi dan teknik rukyat, serta praktik rukyatul hilal. Output kegiatan ini yaitu mahasiswa mengetahui alat rukyat, materi serta teknik rukyat dan mampu melaksanakan rukyatul hilal. Kegiatan ini juga bisa sebagai sarana publikasi dan sosialisasi kegiatan observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta. Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said sangat antusias mengikuti kegiatan rukyatul hilal dibuktikan antusias banyaknya mahasiswa yang ingin mendaftar bahkan dari Fakultas yang lain juga ingin mendaftar rukyatul hilal. Selain itu, mahasiswa juga memperhatikan tim dosen Ilmu Falak dan tim Observatorium Al-Hilal pada waktu pemberian materi tentang rukyatul hilal dan cara pengoperasian telescope yang digunakan untuk pengamatan hilal.
Pengenalan alat-alat rukyat sekaligus rukyatul hilal oleh mahasiswa
Hasil Rukyatul Hilal
Data hisab di Observatorium Al-Hilal FASYA UIN Raden Mas Said menunjukkan elongasi 2 ̊ 26’ 32,11” dengan tinggi hilal 0 ̊ 23’ 25,36”. Data tersebut sudah menjelaskan di bawah kriteria Neo MABIMS sehingga hilal tidak bisa dilihat. Hasil rukyatul hilal yang dilakukan di Observatorium Al-Hilal FASYA UIN Raden Mas Said Surakarta selaras dengan data hisab yaitu hilal tidak bisa dilihat pada tanggal 10/03/2024 M / 29 Syakban 1445 H, maka harus diistikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari. Awal bulan Ramadhan 1445 H jatuh pada tanggal 12 Maret 2024 M.
Rukyatul hilal oleh mahasiswa menggunakan telescope robotik
Kesan Mahasiswa
“Sangat senang dengan adanya kegiatan rukyatul hilal ini menambah wawasan dan lebih menghargai perbedaan. Semoga pelaksanaan rukyatul hilal ini ada terus setiap tahunnya” ujar salah satu mahasiswa yang ditanya pada saat pelaksaan rukyatul hilal; Semoga kegiatan rukyatul hilal tetap eksis dilakukan di Observatorium Al-Hilal FASYA UIN Raden Mas Said dari tahun ke tahun selanjutnya sebagai salah satu metode pembelajaran Ilmu Falak kepada mahasiswa Fakultas Syariah sendiri.
(Izza Nur FN dan tim dosen Ilmu Falak FASYA/Ed.afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV