Kejamnya Politik dalam Mempengaruhi Jurnalisme

FASYA-Jumat (22/03/2024) Lembaga Semi Otonom (LSO) Devisi Literasi mengadakan agenda rutinan bedah buku. Khataman buku kali ini merupakan khataman yang ke-2 pada Bulan Ramadan tahun ini. Khataman Buku pada kali ini berjudul “Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan” karya Rudi Mathari yang dibawakan oleh Indra Rasya Kurniawan. Indra menjelaskan beberapa pembahasan buku ini dengan detail agar maksud dari isi buku itu tersampaikan.

Ada 3 Poin dari buku ini yang dibahas oleh Indra. Pertama, membahas seseorang mantan wartawan dan pendiri media kompas yaitu Jakob Oetama. Pada pembahasan ini, Indra memperkenalkan dan menjelaskan tokoh siapa itu Jakob Oetama. Jakob merupakan seseorang mantan wartawan yang humanis namun diberi label mental kepiting oleh wartawan lainnya.

Lalu ada Jus di bab kedua. “Jus yang dimaksud disini bukanlah jus minuman” tutur indra sambil tertawa kecil. Ya benar, jus yang dibahas oleh Indra adalah Jus Soema Dipraja. Jus merupakan seorang mantan wartawan sekaligus mantan anak buah dari Jakob. Ada keterkaitan cerita antara bab sekarang dengan bab sebelumnya. Isi dari bab ini yaitu kritikan Jus terhadap Jakob yang pada saat itu menjabat sebagai pemimpim redaksi media kompas. Jus mengkritik Jakob sebab Jakob meminta maaf kepada pemerintahan orde baru saat itu. Lalu sikap Jakob tersebut dinilai pecundang oleh Jus yang seharusnya pers tidak perlu meminta maaf kepada pemerintah karena pers sendiri mempunyai kebebasan untuk bersuara.

Pebahasan terakhir yaitu pizza. Media Tempo dan BBC Indonesia banyak diberitakan oleh media lain karena kedua media tersebut membongkar kebusukan Pizza Hut Delivery dan Marugame Udon. Kebusukan yang mereka bongkar yaitu tentang penggunaan bahan-bahan kedaluwarsa. Kesan yang dibawa pada pembahasan kali ini seakan-akan media lain ingin menghantam hasil investigasi para wartawan dua media itu. Seolah-seolah media lainnya tunduk kepada koorporat dan tidak berani dalam mengungkap berita yang benar.

Buku ini memberitahukan bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Amerika “Wartawan (media) sudah sekarat dimata publik dan itu sudah berlangsung selama lima tahun terakhir.” Jika jurnalis saat sekarang masih takut untuk mengungkapkan fakta dan tidak berani menuliskan fakta dan data yang sesungguhnya, maka jurnalisme sekarang sudah melanggar etika dari jurnalis itu sendiri, dan berita saat ini akan susah untuk dipercaya lagi oleh masyakat. Kegiatan khataman kali ini dihadiri sekitar 8 peserta dan selama proses diskusi berjalan dengan lancar dan asyik walaupun pada saat puasa.

(LSO LIRIK/ed.afz)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV