Matangkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Fakultas Syariah Berkunjung ke Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

FASYA-Jumat, (24/06/2022) Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta melakukan kunjungan ke Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka Studi Wawasan Kampus Merdeka Merdeka Belajar. Para dekanat, pengelola prodi serta tenaga kependidikan Fakultas Syariah turut serta dalam rombongan ini. Pukul 09.00 WIB, rombongan tiba di Gedung Fakultas Hukum dan langsung menuju ruang Auditorium di Lantai 6. Di sana, rombongan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta disambut oleh para pimpinan FH UB serta para tenaga kependidikan.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Hukum UB, Dr. Siti Hamidah, S.H., M.M. Beliau menyambut hangat kedatangan dari Fakultas Syariah. “Selamat datang Dekan, para Wakil Dekan serta rombongan keluarga besar dari Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.” Siti Hamidah kemudian memperkenalkan para dosen FH UB yang hadir.

Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah, Dr. Ismail Yahya, M.A. mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan luar biasa dari FH UB. Ismail Yahya juga turut memperkenalkan satu persatu, mulai dari Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Koordinator Prodi serta Kepala Laboratorium. “Tujuan kedatangan kami di sini adalah untuk menggali sebanyak-banyaknya proses Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Brawijaya (UB) secara umum, dan secara khusus di Fakultas Hukum UB,” tutur Ismail Yahya.

Ismail Yahya juga menyampaikan bahwa di Fakultas Syariah sendiri, kurikulum MBKM memang belum dilaksanakan. “Kami masih kesana-kesini untuk memperoleh konsep yang akan dipakai di UIN Surakarta terkait MBKM,” ungkapnya. Setelah selesai sambutan, dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata kepada kedua pihak.

Usai rehat sejenak dengan menikmati hidangan serta kopi yang telah disediakan, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimulai dengan persentasi dari Bapak Alfons Zakaria, S.H., LL.M., selaku penanggung jawab program MBKM di FH UB. Alfons memulai dengan menjelaskan mengenai 8 skema Program MBKM, yakni Pertukaran Pelajar, Magang/Praktik Kerja, Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, Penelitian/Riset, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Studi/Proyek Independen dan Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik.

Sejak dimulainya kebijakan MBKM oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Universitas Brawijaya, khususnya Fakultas Hukum langsung bergerak dengan merubah kurikulum pada tahun 2020 lalu. Perubahan ini cukup signifikan, salah satunya dengan menentukan mata kuliah wajib dan pilihan, menentukan bentuk kegiatan pembelajaran (magang, penelitian dan pertukaran pelajar) dan menentukan mata kuliah lintas prodi. Selain itu, ada juga hibah kurikulum dengan kerjama magang dengan Law Firm, kerjasama pertukaran pelajar dengan universitas lain serta pedoman pelaksanaan program MBKM.

Alfons juga menerangkan secara detail, bagaimana sebaran mata kuliah umum, mata kuliah wajib, pilihan reguler, konsentrasi, kemahiran, pendalaman hingga mata kuliah pilihan luar. Di semester Genap 2020/2021, FH UB sudah mulai melaksanakan kurikulum MBKM, dengan magang di Law Firm dan Bank Indonesia serta pertukaran pelajar baik outbond maupun inbond. Di tahun ajaran 2021/2022, pelaksanaan sudah lebih luas, dengan adanya penelitian dan dari eksternal dilaksanakan magang bersertifikat, asistensi mengajar, proyek kemanusiaan serta Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).

Proses yang sudah berlangsung ini tentu bukan tanpa hambatan. Ada beberapa hambatan yang dijelaskan oleh Alfons, seperti kurangnya minat mahasiswa, prosedur pendaftaran pertukaran pelajar di universitas, konversi mata kuliah dan sistem IISMA, serta evaluasi kegiatan (ETS dan EAS).

Di akhir, Alfons menyampaikan mengenai beberapa pengembangan yang akan di lakukan oleh FH UB, seperti kerjasama magang dengan Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung dan PT Bharata Indonesia. Selain itu kerjasama pertukaran pelajar dengan FH Universitas Udayana, FUU Universiti Kebangsaan Malaysia, FUU Universiti Sains Islam Malaysia dan dengan FL Thammasat University Thailand.

Sesi tanya jawab tak kalah menarik. Banyak pertanyaan yang bermunculan, mulai dari Koordinator Prodi HES, Muh, Julijanto, M.Ag., Sekretaris Jurusan Hukum Islam, Muh. Zumar Aminuddin, M.H. serta dari Ketua Jurusan Hukum Islam, Masrukhin, M.H.

“Apa saran sederhana untuk Fakultas Syariah UIN Surakarta untuk memulai MBKM? Dan bagaimana kualitas dari para peserta setelah mengikuti MBKM?” tanya Julijanto.

Sementara Muh. Zumar menanyakan mengenai jaminan mutu dari capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) dan peran dosen untuk para mahasiswa MBKM. Pertanyaan terakhir dilontarkan oleh Masrukhin mengenai proses magang di luar negeri serta bagaimana biaya-biayanya.

“Ikut MBKM adalah hak tiap mahasiswa, namun ada proses seleksi karena keterbatasan kuota dalam MBKM ini,” ujar Siti Hamidah. Lebih lanjut, mahasiswa sudah punya modal 12 sks untuk bisa kuliah di lintas prodi. Menyoal kualitas CPMK, Pusat jaminan Mutu membuat sistem penjamin kualitas CPMK, jadi kualitas tetap dipantau oleh PJM.

Alfons juga turut menjawab pertanyaan dari Julijanto. Saran terkait dengan pemberlakuan MBKM adalah dengan menyusun kurikulum yang mendukung MBKM. Terkait peran dosen, evaluasi dari dosen diperketat, evaluasi dilakukan di tengah serta akhir semester tentu dengan kontrol dari Dosen Pembimbing Akademik. Alfons menutup dengan menceritakan pertukaran ke luar negeri. Di tahun 2021, ada 5 mahasiswa UB yang berhasil mengikuti program pertukaran dari DIKTI. Namun, seperti yang sudah saya sampaikan di awal, ada hambatan-hambatan, diantaranya terkait bagaimana mengimplementasikan 20 sks di tempat magang serta bagaimana konversi mata kuliah, mengingat jenis mata kuliahnya berbeda antara UB dan PT luar negeri yang dituju.

Usai paparan serta diskusi yang lumayan panjang, kunjungan diakhiri dengan ramah tamah dengan menyeruput Soto Madura serta Bakwan Malang yang masih hangat. Setelah sholat Jumat di Masjid Al ‘Adl FH UB, rombongan kemudian berpamitan. (afz/Ed.hh/SINPUH)

 

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV