Membangun Digital Marketing Guna Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Masjid

FASYA-Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menyelenggarakan workshop “Membangun Digital Marketing Guna Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Masjid.” Kegiatan ini dilangsungkan pada Ahad, (29/05/2022) pada pukul 09.00-12.00 WIB. Tim Pelaksana PkM berbasis Prodi HES ini terdiri atas Dr. Susilo Surahman, S.Pd., M.Pd., Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag., dan Haq Muhammad Hamka Habibie, S.E., M.A.

Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Sulthon Muhammad Batiniyadi (SMB), Perum Griya Cipta Laras, Bulusulur, Wonogiri ini menghadirkan narasumber Komarudin Syarif, seorang praktisi digital marketing dan aktif diberbagai komunitas teknologi informasi. Adapun moderator dalam workshop ini, yakni Mulat Hendarwati, S.Kep. yang juga merupakan salah satu takmir Masjid SMB. Kegiatan ini mengundang peserta berjumlah 40 orang di lingkungan Masjid SMB, seperti pelaku usaha, pengurus takmir, remaja masjid, dan beberapa perwakilan mahasiswa prodi HES Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta. Kegiatan ini dibuka oleh sambutan dari H. Rahmad Widaryanto selaku Ketua Takmir Masjid SMB dan Dr. Susilo Surahman, M.Pd. selaku ketua Tim PKM, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Komarudin Syarif selaku narasumber.

Mengenal Digital Marketing dan Menggunakannya Secara Efektif
Digital marketing adalah suatu strategi pemasaran menggunakan media digital dan internet. “Abraham Lincoln pernah bilang, berikan aku 6 jam untuk menebang pohon, akan kugunakan 4 jam pertama untuk menajamkan kapak. Artinya apa.? Kalau kita mau mendapatkan hasil yang optimal dari strategi ini, maka kita harus paham betul seluk beluknya. Pelajari dulu traffic-nya, kenali jenis pelanggan nya, pilih strategi pemasaran nya, kemudian baru di eksekusi,” tutur Komarudin. Beliau juga menjelaskan tiga strategi konten marketing. Pertama, membuat penawaran yang menarik agar konsumen mau membeli lagi dan mereferensikan ke orang lain (referral). Kedua, membuat penawaran yang menarik agar terjadi pembelian (hard selling). Ketiga, memperkenalkan produk secara online ke lebih banyak orang (soft selling).

Masjid bukan Sekadar Tempat Sholat
Komarudin menjelaskan, selain sebagai tempat sholat, masjid memiliki beberapa fungsi yang lain. “Masjid juga memiliki fungsi pendidikan. Misalnya dijadikan sebagai majelis ilmu. Bahkan Universitas Al Azhar dan Pondok Gontor berawal dari masjid. Dalam aspek sosial, masjid dijadikan sebagai tempat berbagi makanan, bahkan tempat menginap. Contohnya dulu ada ashabus shuffah yang “melahirkan” ulama sehebat Abu Hurairah. Sedangkan dalam aspek ekonomi, contohnya adalah Pasar Manakhah yang terletak di sebelah barat Masjid Nabawi, yang dibangun di atas tanah wakaf Rasulullah saw dan berisi lebih dari seribu pedagang. Salah satu contoh riil-nya di Indonesia adalah Masjid Jogokariyan,” tambahnya lagi.

Masjid sebagai Penguat Ekonomi Umat
Sebagai penutup, Komarudin memberikan tutorial bagaimana agar masjid semakin bisa dikenal oleh masyarakat luas. “Untuk meningkatkan traffic, Masjid SMB perlu dibuatkan akun lewat Google My Business. Langkah pertama, yakni masuk ke akun google. Kedua, isikan data seperti nama bisnis, alamat, waktu pelayanan, dan contact person. Ketiga, tunggu verifikasi yang masuk. Setelah verifikasi berhasil, maka akun bisnis sudah bisa digunakan dan bisa dilihat di laman google serta bisa di review oleh pengunjung,” tuturnya sambil mengakhiri sesi diskusi. (hh/Ed.afz/SINPUH)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV