Sebuah Catatan KKN Nusantara 3T “Moderasi Beragama di NTT (Nusa Terindah Toleransi)” Oleh Alliffia

FASYA- Senin (17/02/2020), Saya bersama teman-teman di tempatkan di desa dengan 98% beragama Krisen Protestan, yang beragama Katholik ada 4 KK, Islam hanya 2 KK dan Hindu hanya 1 KK.

Kami dalam berinteraksi dengan masyarakat dapat menanamkan nilai moderasi. Karena moderasi beragama adalah kunci adanya kerukunan dan toleransi.

Selain itu saya banyak mendapatkan pengalaman berharga dengan hidup sederhana serba kekurangan, dengan masyarakat yang setiap rumah tangga memiliki ternak babi dan peliharaan anjing membuat saya harus lebih pandai-pandai menyikapi hal-hal yang dilarang oleh syari’at.

Setelah kurang lebih satu minggu terlewati, justru masyarakat sangat welcome atas kedatangan mahasiswa KKN Nusantara 3T dari Universitas Islam seluruh Indonesia.

Moderasi beragama bukan mengenai satu agama saja, agama-agama yang lain juga memiliki nilai moderasi. Pada kegiatan penunjang yang saya ikuti yaitu mengajar PAUD Pelita Harapan.

Dengan mengikuti serangkaian kegiatan yang ada dengan contoh 24 Januari 2020 PAUD merayakan acara natal dengan tema natal kali ini yang membuat saya diam terpaku “Jadilah Sahabat bagi Semua Orang”.

Dengan tema natal tersebut, menjadikan saya bisa lebih intropeksi diri. Dengan tidak memandang ras, suku, agama maupun budaya. Apakah sudah merasa dekat dengan mereka, apakah kita masih memandang persoalan perbedaan agama, dan bagaimana perlakuan kita dengan sesama.

Ternyata benar dan tidak salah lagi NTT dinobatkan sebagai provinsi yang memiliki toleransi beragama yang tinggi. NTT bagi saya Nusa Terindah Toleransinya. (Alliffia/ dw)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV