Di Pantai Tirta Samudra, Laboratorium Hisab Rukyat Al-Hilal Fakultas Syariah Observasi Awal Tahun Baru 1441 Hijriyah

FASYA-Sabtu 31/8/2019 Laboratorium Hisab Rukyat Al-Hilal Fakultas Syariah IAIN Surakarta melaksanakan pratikum observasi falak menerapkan metode Imkanur rukyat untuk menentukan awal tahun baru 1441 Hijrah.

Praktikum tersebut didampingi oleh Andi Mardian, Lc., M.A Kepala Laboratorium Fakultas Syariah dan Fairuz Sabiq, M.Si Ketua Laboratorium Hisab Rukyat Al-Hilal dan dosen Fakultas Syariah pada mata kuliah Ilmu Falak/Ilmu Astronomi.

Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa Semester 5  Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Hukum Pidana Islam (HPI) Fakultas Syariah IAIN Surakarta. Observasi berlangsung di Pantai Tirta Samudra Bandengan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Mahasiswa lakukan observasi awal tahun hijriyah

Pratikum dilakukan dengan terlebih dulu menentukan lokasi. Lokasi yang ditentukan adalah Bandengan yan terletak pada nilai Lintang -06:07:22 LS dan nilai Bujur 110:24:00 BT. Selain menentukan tempat, waktu juga harus ditentukan. Hari yang ditentukan adalah hari Sabtu, 31 Agustus 2019.

Setelah menentukan lokasi dan waktu observasi, dilanjutkan dengan metode hisab, yaitu metode perhitungan posisi bulan dan matahari untuk memperkirakan awal bulan Hijriyah. Melalui metode hisab, dicari kapan saat ijtimak (konjungsi) dan di mana posisi bulan saat matahari terbenam pada tanggal 29 Hijriyah.

Setelah melakukan perhitungan dengan hisab akan ditemukan hasil apakah hilal akan terlihat pada saat itu. Jika hasil hisab tersebut berada pada angka di atas 0’ (nol derajat) maka dapat disimpulkan bahwa pada tanggal tersebut hilal akan mudah untuk dirukyat atau dapat terlihat.

Setelah mendapat hasil bahwa hilal akan dapat dirukyat atau dapat terlihat, maka dilanjutkan dengan pembuktian hisab tersebut dengan metode rukyat.

Rukyat merupakan metode yang dilakukan dengan melihat hilal (awal bulan) melalui mata telanjang, dengan kamera atau menggunakan alat teropong. Observasi kali ini dilakukan dengan cara melihat dengan mata telanjang secara langsung dan juga menggunakan alat teropong theodolit.

Praktik observiasi hilal menggunakan theodolit.

Observasi yang berlangsung di Bandengan kali ini cukup berhasil. Hilal dapat terlihat dengan mata telanjang dan terlihat pula dengan alat teropong theodolit. Walhasil, baik melalui metode hisab dan metode rukyat, keduanya mempunyai hasil yang sama. Kedua metode itu menunjukkan bahwa hilal pada saat tanggal 31 Agustus 2019 sudah dapat terlihat.

Saat melakukan pratikum di pantai, hilal terlihat pada pukul 18:00 WIB. Maka dengan hasil tersebut, metode imkanur rukyat dapat diterapkan sebagai metode penentuan awal bulan hijriyah. Hasilnya, tanggal 1 September 2019 Masehi menunjukkan awal Tahun Baru 1 Muharram 1441 Hijriyah.

Pemandangan saat observasi.

Melalui kegiatan praktik observasi tersebut diharapkan mahasiswa Fakultas Syariah dapat memahami dan menerapkan metode hisab, rukyat dan imkanur rukyat sebagai metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan Hijriyah.

Metode tersebut dibutuhkan untuk menentukan awal bulan hijriyah. Misalnya menentukan awal bulan Ramadhan, awal puasa, waktu hari Raya Idul Fitri dan hari Raya Idul Adha serta menentukan Tahun Baru Hijriyah. (Ghofir Surya Pranata)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV