Istri Salehah

Oleh: Indah Novi Dwi Mustika Sari

(Santri PESMA Munawir Sjadzali Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Jurusan Hukum Keluarga Islam, e-mail: [email protected])

Sebagai hamba Allah SWT, wanita/istri memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan agung dalam Islam. Karenanya, Islam sangat menjaga kudrat dan martabat seorang wanita/istri. Wanita/istri yang mulia dalam Islam adalah wanita/istri yang salehah.

Sayangnya, pada masa moderen banyak wanita/istri yang menyalahi kudratnya. Semua itu disebabkan karena kurangnya pembelajaran agama. Sementara pembelajaran agama sangat penting bagi wanita yang ingin menjadi seorang wanita/istri yang salehah. Karenanya penting untuk memahami kembali bagaimana kriteria dan kiat untuk menjadi wanita/istri yang salehah.

Menurut ajaran Islam terdapat beberapa kriteria istri yang salehah. Pertama, taat beragama. Rasulullah SAW bersabda, bahwasanya “Seorang laki-laki hendaklah memilih seorang perempuan dengan mempertimbangkan pada empat perkara: karena hartanya, karena nasabnya, karena kecantikannya, dan agamanya. Namun di antara empat pertimbangan tersebut, utamakanlah agamanya. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kedua, memiliki akhlak terpuji. Seorang istri harus memiliki akhlak terpuji. Ini karena di dalam akhlak terpuji akan melekat kepribadiannya. Ketiga, berbakti kepada suami. Suami adalah imam bagi seorang istri. Oleh karena itu, seorang istri salehah harus berbakti kepada suaminya. Keempat, cinta kepada suami.

Kelima, penuh kasih sayang dan mencari keridaan suami. Rasulullah SAW menyatakan, “Salah satu tanda istri yang termasuk dalam penghuni surga  adalah istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, dan mencari keridaan suaminya”, (H.R. an-Nasa’i). Keenam, mensyukuri kebaikan dan  pemberian dari suami. Salah satu kriteria istri yang salehah ialah bersyukur atas semua kebaikan dan pemberian suaminya. Rasulullah SAW menegaskan, “Kebanyakan penghuni neraka adalah wanita yang kufur, yakni mereka yang tidak mau sama sekali  melihat kebaikan suaminya”, (H.R. Bukhari dan Muslim).

Adapun kiat-kiat menjadi istri salehah di antaranya adalah: Pertama, memberi perhatian lebih kepada suami. Suami akan senang jika istri melakukan hal-hal yang dapat membuatnya nyaman. Rasulullah SAW bersabda, “Ya Fatimah, barang siapa wanita yang mau meminyakkan rambut dan janggut suaminya serta memotong kumisnya, dan mengerat kukunya, maka Allah akan memberikan minuman air dari sungai-sungai di surga, diringankan dari sakaratul maut, kuburannya akan didapati taman surga, dan Allah akan mencatatkannya bebas dari api neraka”.

Kedua, Melayani keperluan suami. Suami suka dengan kelembutan atau sifat keibuan seorang istri. Dengan cara menyediakan keperluan suami dan selalu ada di saat suami akan pergi dan kembali. Ketiga, memuji suami. Di antaranya dengan cara menghargai pemberian suami, meskipun pemberiannya tidak sesuai dan tidak seberapa nilainya.

Keempat, kebanyakan suami menganggap “Baiti Jannati”, rumahku adalah surgaku. Karenanya, seorang istri harus mampu menjaga suasana rumah dan berperan sebagai bidadari agar suami nyaman saat berada di rumah. Kelima, menjadi istri yang pandai atau kreatif dalam urusan domestik dan memelihara diri.

Keenam, menghindari banyak bicara yang tidak bermakna. Suami menyukai istri yang bijak dalam bertindak dan menjadi partner dalam diskusinya. Ketujuh, Menjaga rahasia suami dan istri. Upayakan jangan sampai rahasia pribadi diketahui oleh orang lain tanpa izin dari suami.

Kedelapan, Menjauhkan gangguan terhadap suami. Misalnya menjauhkan anak dari suami yang sedang tidur. Kesembilan, mengabulkan hajat suami, kecuali kalau istri sedang sakit. Rasulullah bersabda, “Apabila suami memanggilnya ke tempet tidur tetapi ditolaknya hingga suami marah, maka wanita itu tidur dalam laknat malaikat hingga pagi hari”, (H.R. Muttafaqun ‘Alaihi). Kesepuluh, menjadi istri yang sabar. Ini karena hanya kesabaran wanitalah yang dapat menguasai ego suami dan dapat membuatnya menjadi pribadi muslim yang baik dan tangguh.

Demikian beberapa kriteria dan kiat menjadi wanita/istri yang salehah. Semoga dapat dipahami dan dijadikan bahan renungan sebagai bekal menjadi wanita/istri yang salehah untuk meraih kemuliaan di hadapan Allah. Semoga bermanfaat. (SH)

Bagikan

Berita Terbaru

Berita Terkait

FasyaTV