FASYA- Namanya Nadia Farikhati. Ia adalah alumni Fakultas Syariah IAIN Surakarta Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES). Mahasiswa angkatan 2014 ini mengikuti prosesi wisuda pada Agustus 2018. Saat itu, ia tercatat sebagai wisudawati terbaik tingkat Jurusan yang berpredikat cumlaude dengan IPK 3,68.
Sejak Maret 2019, ia berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM). Tepatnya pada Biro Umum Biro Pemajuan HAM, Jabatan Analis Kebijakan Ahli Pertama.
Pada formasi ini, ia mengaku berkecimpung dalam pengkajian dan penelitian HAM. “Banyak mengkaji tentang gender dan HAM, peraturan perundangan terkait, dan outputnya berupa rekomendasi. Jadi saya harus banyak baca hasil riset para senior”, tuturnya saat dikonfirmasi via WhatssApp.
Di sela-sela tugas, ia juga mengatakan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kemampuannya. “Saya bekerja sambil belajar. Khususnya pengetahuan tentang gender dan HAM. Saat kuliah belum begitu serius mendalami,” tambahnya.
Ketika ditanya bagaimana usaha yang dilakukan sehingga bisa lulus di Komnas HAM, ia mengaku berikhtiar memaksimalkan persiapan. “Persiapannya adalah dengan latihan soal sesering mungkin. Jangan terpaku pada satu buku latihan soal saja, bisa dengan mencari di internet contoh-contoh soalnya,” bebernya.
Soal tes CPNS, lanjut Nadia, kurang lebih seputar wawasan kebangsaan, intelegensia umum dan karakteristik pribadi. Namun, katanya, ada beberapa yang melaksanakan tes kemampuan bahasa Inggris.
Menurut Nadia, peluang alumni Fakultas Syariah untuk menembus lembaga semisal Komnas HAM sangat besar. “Saat ini gelar sudah disetarakan dengan gelar sarjana pada umumnya. Sehingga formasi di kementrian/instansi yang bisa kita ambil lebih banyak dan luas. Tidak hanya di lingkup Kementrian Agama saja”, paparnya.
Memang, lanjutnya, tingkat persaingan pasti tinggi. Ini karena penerimaan CPNS bersifat nasional. Oleh karena itu, menurutnya, agar bisa melewati seleksi CPNS dengan sukses, perlu mencermati beberapa hal.
Di antaranya, menurut Nadia, sebagai berikut: Pertama, pahami tata cara pendaftaran, syarat-syaratnya, dan ketentuan-ketentuan yang diberikan. Kedua, tidak harus memilih lembaga/instansi atau kementrian yang besar dan banyak peminatnya. Sesuaikan saja dengan kemampuan diri masing-masing.
Ketiga, pilih formasi sesuai dengan latar belakang pendidikan dengan jumlah formasi minimal 2 orang yang dibutuhkan. Keempat, selalu update berita terbaru tentang penerimaan CPNS dan ikuti semua tahapan dengan benar. Kelima, upayakan memenuhi passing grade yang ada dan konsisten.
Selain itu menurut Nadia, setiap mahasiswa sudah seharusnya mengenal tentang tes psikotes, Tes Potensi Akademik (TPA), dan TOEFL/TOEIC.
“Setidaknya pernah sekali mengikuti tes tersebut. Hal itu sangat penting dalam dunia kerja ke depannya. Akan lebih baik lagi jika memiliki buku latihan soalnya dan sering latihan. Ini akan sangat memudahkan saat mencari pekerjaan nantinya,” pungkasnya. (sh)